Cerita ironi seorang pemuda yang merokok di kawasan tanpa rokok memberikan kita pelajaran bahwa usaha dalam mengurangi jumlah perokok di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bersama yang besar. Masalah ini memerlukan advokasi, komunikasi, dan kolaborasi yang berkelanjutan dari seluruh pihak dari pembuat kebijakan di tingkat nasional hingga daerah, pelaku ekonomi terkhusus terkait tembakau, tenaga-tenaga kesehatan sebagai promotor kesehatan, pelaksana kebijakan di seluruh daerah, tokoh-tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum untuk saling mengingatkan tentang bahaya merokok dan apa esensi di balik adanya kawasan tanpa rokok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H