Mohon tunggu...
Arvin Syahputra Nasution
Arvin Syahputra Nasution Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dari Medan

Jurnalis dari Medan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

JNE Penyampai Kado Spesial dari Terspesial

28 Desember 2020   10:35 Diperbarui: 28 Desember 2020   10:55 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Audry adalah sosok anak yang tangguh dan beruntung. Meski seorang wanita yang tinggal berjauhan dari kedua orang tua, ia tak pernah mengeluh. Dia gigih melakukan aktivitas di luar perkuliahan. Hal itu dilakukan agar bisa meringankan biaya kuliah dan keperluannya.

Beberapa hari kemarin, di bulan November 2020 genaplah usianya 19 tahun. Selama 3 tahun belakangan ini, Audry sudah terbiasa hidup jauh dari kedua orang tua dan 2 adiknya. Tiga tahun silam, orang tuanya terpaksa pindah dari Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara karena bekerja di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Selama menetap di Medan, gadis berhijab ini pun berjibaku menyibukkan diri dengan aktivitas mengajar dan melakukan beberapa kegiatan lain di luar perkuliahan. "Saya di sini (Kota Medan), tinggal di rumah nenek. Orang tua dan adik-adik jauh, jadi saya harus bisa meringankan beban orang tua dengan mencari tambahan uang kuliah," kata Audry.

Aktivitas itu selain menambah keuangannya, ternyata bisa meredupkan rasa kangen terhadap orang tua dan kedua adiknya. Sebab, sedari kecil ia selalu tinggal dan berkumpul bersama orang tuanya. Namun dikarenakan keterpurukan ekonomi menerpa kedua orang tuanya, mengharuskan keluarganya itu mengadu nasib dan memulai peruntungan bekerja di luar Provinsi.

Selama tiga tahun itu pula ia sudah tak bertemu langsung orang tuanya. Rasa kangen, dan sedih terkadang datang, dikala aktivitasnya sepi. Hingga di tahun ketiga dan beberapa hari menjelang hari ulang tahunnya ke-19, kesedihan itu pun amat terasa. Di tempat mengajarnya, semua guru dan bersama puluhan murid memberinya kejutan ucapan ulang tahun terhadapnya. Hal itu sangat membuatnya terharu.

"Terima kasih ya semua kepada Ummi dan para Abi sebagai pengajar di rumah quran ini. Terima kasih juga buat para santri, anak-anak pengajian. Sungguh saya tak menyangka. Saya sangat sedih, karena orang tua dan aduk-adik saya jauh di luar kota, disini kalian semua lah keluarga saya," bilangnya.

Hingga satu ketika, beberapa hari setelah perayaan itu, dan memasuki pertengahan Desember, sukacita dari orang tua pun tersiar. Sabtu, 19 Desember. Tiga hari sebelum hari tersebut, "Audry, sudah dapat kiriman paket," tanya Om (paman) gadis manis ini. Hal yang serupa juga dilontarkan oleh ibunya dari seberang telfon secara singkat. Awalnya ia bertanya-tanya, paket apa, dari siapa, dan untuk siapa. Tapi karena tak mau ambil pusing, jadi dia berpikir untuk menunggu paketnya datang saja maka semua pertanyaan tadi akan terjawab batinnya.

Dan tiba di hari Sabtu nya saat sedang berada di luar rumah, gawainya berdering dari nomor yang tak dikenal. Sebenarnya secara pribadi, ia enggan sekali menjawab nomor yang tak dikenal, namun karna sudah diwanti-wanti bakalan ada kurir yang kirim paket, secara otomatis ia langsung tersugesti nomor yang dikenal itu pasti si kurir. Dan ternyata tak meleset. Alias benar.

"Rupanya itu paket untukku. MasyaAllah sekali. Kaget. Sekaligus penasaran dari siapa dan apa sih isinya. Kenapa kirim paket? Aku abis menang apa? Ini kan Desember, tak ada hari spesial juga," ujarnya dalam hati.

"Kak Audry itu paket kakak udah datang" kata Bintang---adik sepupu yang berusia lima tahun. Dengan bergegas, tanpa basa-basi sesampainya di rumah mata Audry langsung bekerja lebih cepat dari biasanya untuk mencari di mana paket itu berada. Rupanya oh rupanya. Itu adalah hadiah ulang tahun pada November kemarin dari Ibunya tersayang, ditambah dapat surat cinta pula. Makin senyum-senyum ia membacanya sekaligus terharu.

"Alhamdulillah senang betul, hadirnya jasa ekspedisi seperti JNE bisa membuat yang jauh terasa dekat, seperti apa yang ku alami kini. Hadiah spesial yang ku dapati ini dari orang tuaku yang domisilinya beda provinsi, mereka di Riau sedang aku di Medan, Sumatera Utara," bebernya.

"Ini adalah kado spesial dari orang yang spesial. Terima kasih JNE telah menyampaikan kado ini dengan baik untukku," ungkapnya lagi girang.

Dengan antusiasnya, buru-buru Audry pun masuk ke kamarnya. Matanya sampai berkaca-kaca menatapi kado yang terbungkus itu. Sangking sayangnya, ia awalnya enggan membuka bingkisan kado yang terbungkus masih rapi itu. Tapi karena penasaran, ia membukannya juga saat itu.

"Wahh, ternyata dua stel long dress berwarna soft blue dan soft pink. Manis sekali serta cantik. Dan aku amat menyukainya. Ibu ku masih mengingat hari spesial anak gadis semata wayangnya ini itu yang membuatku mengharu biru bahagia. Ya Allah terima kasih banyak telah dilahirkan dari rahimnya, aku mencintainya setiap hari, setiap marah, dan setiap maaf," ungkapnya harus sambil senyum-senyum.

Di hari itu juga ia berbagi ceritanya kepada keluarga, orang terdekatnya hingga diketahui guru sampai santri di pengajian Quran tempatnya mengajar. Ia bilang ke semua orang yang dikenalnya bahwa pengendara sepeda motor yang datang kemarin bawa barang adalah pasukan dari JNE. Pria yang memakai helm bertuliskan JNE itu ternyata mengantarkan kado kebahagiaan untuknya.

Apalagi rasa girangnya juga kesampaian setelah ponselnya berdering bahwa yang menelfon Bu Yuni dari pamannya yang tinggal berdekatan dengan orang tua Audry di Kerinci. Di saat menelfon, Audry baru menerima kado itu. Ibu dan orang tuanya memastikan kembali apakah kado itu telah sampai. Audry pun dengan cepat menjawab, "Iya sudah sampai mak, buk". Istri paman Audry pun bilang kalau pihak JNE di Kerinci bilang kalau hadiah itu sampai sekitar 3-4 hari.

Yuni, istri paman Audry yang mengajak Mamak Audry datang ke JNE setelah menemani ke pasar membelikan kado itu. "Ibu aku sering mengirim barang lewat JNE. Karena Bu Yuni jualan online dari kerajinan tangannya (merajut). Selama ini, JNE bagus dan barang yang diantar aman dan tepat waktu. Itu makanya mamak dibawanya ke JNE," urainya.

Dari seberang telfon juga, Bu Yuni cerita panjang lebar soal mulai diajak Mamak membeli baju pilihan untuk kado ulang tahun putrinya itu. Sampai ke pengiriman, Bu Yuni yang paling mengerti. Bahkan sambil gembira riang secara telfonan usai menerima kado yang sampai itu, Bu Yuni bilang kalau JNE berulang tahun.

"Katanya, JNE juga berulang tahun di bulan November sama dengan bulan lahir ku. Soalnya Bu Yuni dan orang tuaku yang mengatakan bahwa di kantor JNE di sana juga ada tulisan 30 tahun JNE. Mungkin ini hadiah dari JNE juga buatku ya, hehe...Aku ucapkan selamat ulang tahun juga JNE, semoga tetap amanah mengantarkan kado lainnya dengan baik seperti yang ku peroleh," tutur Audry mengakhir (Nst/Red)

#jne #jne30tahun #connectinghappiness #30tahunbahagiabersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun