(ID: ariakesuma) Jumlah penduduk di suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Penduduk (population) Indonesia ialah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan, atau mereka yang telah terdaftar secara administrasi kependudukan dimana orang tersebut berdomisili. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan sehingga jumlah penduduknya terus mengalami peningkatan. Pelaksanaan sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus penduduk di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 237,6 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke empat setelah Cina, India dan Amerika. Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 34 provinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 sekitar 58% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang lebih luas wilayahnya dari Pulau Jawa hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa.
Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah. Di Indonesia Angka partisipasi sekolah di Indonesia juga masih terbilang rendah. Kita tahu, angka partisipasi kasar (APK) tingkat SMP baru 70%. Sedangkan APK untuk tingkat SMU baru berkisar 60%. Mengacu ke data Kemendiknas saja, dari 3,7 juta lulusan SMP, yang melanjutkan ke SMA/SMK hanya sekitar 2,2 juta. Artinya, ada 1,5 juta lulusan SMP yang terlempar di jalan. Kondisi lebih parah mungkin terjadi di daerah tertentu. Di Sulawesi Selatan, misalnya, APK tingkat SMA dan sekolah baru berkisar 53 persen. Ini berarti, dari dua anak berusia 16-18 tahun, ada satu anak yang tidak bersekolah. Angka partisipasi untuk perguruan tinggi lebih rendah yakni 18,7%. Jumlah mahasiswa di Indonesia baru berkisar 6 juta orang. Padahal, jumlah anak usia belajar di perguruan tinggi berkisar 25 juta orang. Dengan demikian, ada puluhan juta pemuda Indonesia yang terpaksa menjadi tenaga kerja murah atau pengangguran. Dampaknya terhadap pendapatan perkapita yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga terhadap kehidupan rumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan berpengaruh terhadap angka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal dijadikan indikator bagi kesejahteraan suatu negara. Nampaknya sederhana, tetapi harus diingat bahwa manusia adalah sebagai subjek tetapi juga sekaligus objek pembangunan sehingga bila tidak diantisipasi mungkin pada gilirannnya akan berakibat ketidakstabilan atau kerapuhan suatu negara.
Indonesia saat ini memasukin masa Golden Age dimana jumlah angkatan kerja yang masih muda sangat banyak disbanding dengan angkatan tua. Namun jika hal ini tidak disikapi secara matang maka akan menimbulkan masalah lanjutan yang cukup rumip seperti :
- Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga, banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi membuat biaya hidup terus meningkat.
- Aspek Pendidikan, Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yung mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang
- Lapangan Kerja, Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDMnya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek kehidupan. Alternatif Pemecahan yang diperlukan :
- Pengendalian angka kelahiran melalui KB.
- Peningkatan masa pendidikan.
- Penundaaan usia perkawinan
Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 18 - 64 tahun, Mereka terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja . Penduduk yang tergolong angkatan kerja dikenal dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK menurut umur mengikuti pola huruf "U" terbalik. Angkatan rendah pada usia-usia muda karena sekolah, kemudian naik sejalan kenaikan umur sampai mencapai 25 -29 tahun, kemudian turun secara perlahan pada umur-umur berikutnya (antara lain karena pensiun). Angka kesempatan kerja yang merupakan pebandingan antara penduduk yang bekerja dengan angkatan kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 119,91 juta jiwa sampai akhir tahun 2014. Angka itu pada tahun lalu bertambah 1,72 juta jiwa yang berasal dari angka lulusan baru. Di sisi lain, angka kesempatan kerja di Tanah Air tahun 2015 diprediksi mencapai 1,87 juta, sedangkan angkatan kerja baru tahun ini diperkirakan mencapai 1,2 juta jiwa. Melihat rasio TPAK dan Non TPAK tampaknya jauh tidak seimbang hal ini kemungkinan dapat menyebabkan masalah antara lain:
- Produktifitas yang dihasilkan oleh sebagian kecil manusia kemungkinan bisa habis dikonsumsi sebagian besar penduduk.
- Pendapatan perkapita akan rendah sehingga berpengaruh pada sektor ekonomi masyarakat.
Permasalahan kependudukan Indonesia saat ini harus di tanggapi serius oleh pemerintah agar dimasa depan tidak terjadi ledakan penduduk serta tidak terjadi permasalahan kependudukan lain yang mengikutinya.
Â
Referensi.
Badan Pusat Statistik. Sensus Penduduk 2010. BPS. Jakarta
Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia 2014. BPS Jakarta.
Firmansyah, H & Ramdani, D. (2009) Ilmu Pengetahuan Sosial – Kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan
Salemba Empat. (2010) Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI.