Mohon tunggu...
Aria Fikry Adriansyach
Aria Fikry Adriansyach Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

18 And Blessed.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keharmonisan Keluarga dan Sikap Seorang Anak

19 Desember 2020   15:15 Diperbarui: 1 Januari 2021   15:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keharmonisan keluarga dan sikap seorang anak? apa hubungannya? tentunya kedua hal tersebut bisa dikatakan hal yang saling berkorelasi sebab keadaan dalam sebuah keluarga bisa mempengaruhi perkembangan mental dan psikis seorang anak yang berada dalam keluarga tersebut. Tak terkecuali juga pengaruh keluarga dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak.

Pada artikel ini saya akan membahas tentang apa itu keharmonisan keluarga, seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga dalam sikap perilaku seorang anak, juga pentingnya fungsi keluarga  dan peran orang tua dalam mendidik serta membimbing seorang anak.

Apa Itu Keharmonisan Keluarga?

Keharmonisan keluarga adalah suatu keadaan keluarga utuh dan bahagia yang di dalamnya terdapat ikatan kekeluargaan, sehingga memberikan rasa aman, ketenangan dan ketenteraman. Keluarga yang tidak harmonis merupakan lingkungan yang tidak nyaman dan penuh ketegangan untuk pertumbuhan anak, sehingga tingkat mental emosi anak menjadi meningkat. 

Keluarga yang harmonis juga bisa dikatakan keluarga yang dapat mengantarkan seseorang hidup lebih bahagia, lebih layak dan lebih tenteram. Keharmonisan di dalam keluarga ditandai dengan adanya hubungan yang bersatu-padu, komunikasi terbuka dan kehangatan di antara anggota keluarga. Di dalam keluarga yang harmonis terdapat juga kondisi dimana seluruh anggota menjalankan fungsi hak dan kewajibannya masing-masing, terjalin kasih sayang, saling pengertian, komunikasi, dan kerja sama yang baik antara anggota keluarga.

Dalam konteks keluarga, keharmonisan berarti keluarga yang damai, selaras, senada, seirama, dan tidak ada pertentangan apapun di dalamnya. Sehingga tercipta perasaan yang senang, tenteram lahir dan batin dalam kehidupan berkeluarga. Sebaliknya, jika keluarga yang tidak harmonis bisa diartikan dengan keluarga yang penuh konflik, tidak ada komunikasi, penuh dengan pertengkaran, atau bahkan kekerasan dalam keluarga. Pada akhirnya menyebabkan perasaan kurang nyaman, tidak tenteram, dan sedih dalam berkeluarga.

Oleh karena itu penting untuk diketahui bahwa menjaga keharmonisan dalam keluarga itu tidak bisa disepelekan. Setiap orang tua bertanggung jawab memikirkan dan mengusahakan agar senantiasa terciptanya suatu hubungan antara orang tua dan anak yang baik, efektif, dan edukatif. Telah menjadi bahan kesadaran bagi orang tua bahwa hanya dengan hubungan yang baik kegiatan anak dalam hal apapun khususnya pendidikan dapat dilaksanakan dengan efektif dan dapat menunjang terciptanya kehidupan yang harmonis. Keluarga yang harmonis akan berdampak pada sikap dan perilaku seorang anak.

Seberapa Besar Pengaruh Lingkungan Keluarga Dalam Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Seorang Anak?

Lingkungan keluarga merupakan tempat dimana pertama kalinya bagi anak untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang, serta pendidikan dari kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Tentu disini orang tua mempunyai peranan penting dalam pembinaan sikap dan perilaku anak, yang sebagaimana dapat dilihat saat orang tua mengenalkan hal yang mampu menjadi pelajaran mulai dari hal yang sederhana di rumah.

Keluarga merupakan media awal anak mengenal lingkungannya, darimana ia beranjak untuk mengadakan eksplorasi (penjelajahan) dan menemukan sifat, sikap, dan kemampuannya dalam membedakan objek di dalam lingkungannya. Jadi keluarga dan lingkungan sama sama saling berkaitan dan bisa dibilang sebagai awal dan pusat bagi seluruh pertumbuhan serta perkembangan karakter sikap kepribadian mereka untuk menjadi dewasa.

Pengaruh lingkungan keluarga dapat memberikan dasar tingkah laku, moral, sikap, dan pendidikan karakter kepada anak. Karakter anak terbentuk sejak dini, dimana dalam hal ini lingkungan keluarga sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Suasana keluarga yang baik akan menimbulkan keseimbangan jiwa yang baik juga dan suasana ini dapat membuat sikap dan perilaku seorang anak menjadi positif, serta dari suasana tesebut juga bisa menjadi landasan orang tua dalam hal mendidik anak pada tahap yang lebih baik selanjutnya.

Lingkungan keluarga termasuk dalam faktor eksternal yang berasal dari luar diri anak, meskipun demikian faktor ini juga tak kalah pentingnya dalam mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku anak, sehingga apabila suasana lingkungan keluarga tercipta dengan baik dan terdapat keharmonisan di dalamnya maka akan berpengaruh kepada perilaku dan sikap anak di luar rumah. Keluarga sebagai penumbuh dasar-dasar sikap dan moral bagi anak. Sikap dan perilaku anak dalam kehidupan biasanya didapat sebagai cerminan teladan yang dicontoh pada orang tua, oleh karena itu orang tua haruslah pandai-pandai dalam mendidik serta membimbing seorang anak.

Pentingnya Fungsi Keluarga dan Peran Orang Tua Dalam Mendidik Serta Membimbing Seorang Anak

Keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter seorang anak . Hal ini berkaitan dengan fungsi keluarga yakni menanamkan nilai-nilai moral dalam kepribadian seorang anak. Pada masa pertumbuhan, seorang anak memiliki rasa ingin tahu terhadap banyak hal, pada masa ini anak akan banyak bertanya mengenai hal-hal yang dirasanya baru. Oleh karena itu saat anak berada pada masa ini, orang tua dituntut memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang anak. Nah disinilah juga fungsi sosialisasi dan pendidikan pada keluarga diterapkan. 

Sebenarnya fungsi dari keluarga masih banyak tidak hanya sekedar yang sudah disebutkan sebelumnya melainkan ada juga fungsi-fungsi lain yang tidak kalah penting. Berikut fungsi-fungsi tersebut:

1. Fungsi Agama

Sejak bayi baru dilahirkan agama mengajarkan untuk segera menerapkan kebiasaan agama yakni dengan mengazankan, membaptis, atau yang lainnya sesuai dengan ajaran agama yang dianut keluaga masing-masing, ini membuktikan bahwa agama menjadi dasar dalam sebuah awal kehidupan. Tentu fungsi sebuah agama apapun itu pasti mengajarkan hal-hal kebaikan, dengan adanya agama sebuah keluarga dapat menjalankan kehidupan dengan pedoman kebaikan dan tidak akan tersesat. 

2. Fungsi Kasih Sayang

Keluarga yang baik adalah keluarga yang terdapat kasih sayang di dalamnya, meskipun tidak sedikit anggota keluarga yang dapat mengekspresikan kasih sayang mereka secara langsung, tetapi perlu diyakini tidak ada anggota keluarga yang tidak sayang pada anggota keluarga lain. Fungsi kasih sayang adalah murni adanya sejak seseorang lahir di dunia, sejak itu pula dia merasakan kasih sayang pertama kalinya. Adanya kasih sayang yang baik dalam keluarga akan menjadikan keluarga terlihat indah, nyaman, dan penuh cinta.

3. Fungsi Perlindungan

Dalam keluarga sudah sepatutnya menerapkan fungsi perlindungan, karena keluarga mampu menjadi sebuah tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tenteram. Hewan sekalipun akan merasa terancam apabila salah satu anggota keluarganya merasa tidak aman dan muncul perasaan untuk melindungi, oleh karena itu kita sebagai manusia harus lebih sadar akan pentingnya fungsi perlindungan ini.

4. Fungsi Sosial Budaya

Dalam kehidupan ini kita tidak hidup sendiri, melainkan berdampingan dengan manusia lainnya karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Nah, pada fungsi ini keluarga memiliki peran untuk mengajarkan anak nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Dalam kehidupan bertetangga misalnya, kita harus bisa mengajarkan sikap saling menghargai, menghormati perbedaan, dan sopan santun kepada orang yang lebih tua.

5. Fungsi Reproduksi

Saat memasuki usia balita anak harus diajarkan tentang fungsi alat reproduksinya yang dasar yakni dalam hal bagaimana caranya mereka buang air dan tempat dimana harus membuang air. Sedangkan ketika anak beranjak remaja dan dewasa orang tua harus mengajarkan pada anak salah satu tujuan sebagian manusia dalam berkeluarga adalah mendapatkan keturunan. Disinilah pendidikan seks sejak dini mengambil peranan, sikap menghargai lawan jenis juga harus ditanamkan dalam keluarga demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

6. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi dalam keluarga berguna untuk mengajarkan anak berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Kondisi perekonomian dalam sebuah keluarga juga bisa mempengaruhi keharmonisan keluarga. Fungsi ekonomi untuk mengajarkan anak dalam mengelola keuangan mereka sendiri agar kelak pada masa mereka dewasa, finansial mereka stabil.

7. Fungsi Pembinaan Lingkungan

Pola hidup dalam berkeluarga harus diperhatikan khususnya dalam bagaimana sebuah keluarga beradaptasi pada lingkungannya. Pada fungsi ini keluarga memiliki peran untuk membina anaknya dalam peduli pada lingkungan sekitar dengan menanamkan sifat cinta lingkungan, tidak boros listrik, menggunakan air secukupnya, dan juga membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya seja kecil.

Menjalankan seluruh fungsi tersebut dengan baik tentu membutuhkan usaha yang tidak mudah. Karena itu, sebaiknya setiap orang yang berencana membangun sebuah keluarga maupun yang sudah berkeluarga perlu menentukan visi dan misi keluarga agar sebuah keluarga dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Kesimpulan

Dari semua penjelasan dapat disimpulkan, keharmonisan dalam keluarga adalah suatu hal yang tidak terpisahkan dalam proses pembentukan karakter setiap anak. Jika di dalam keluarga terdapat harmoni yang baik dapat dipastikan bahwa seorang anak akan merasa nyaman dalam proses pembentukan kepribadiannya dan diharapkan kepribadiannya itu baik. Sebaliknya, jika tidak ada harmoni dalam sebuah keluarga ditakutkan seorang akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berkepribadian tidak baik.

Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan sikap seorang anak. Ketika lingkungan keluarga baik maka hal tersebut dapat mengatarkan seorang anak hidup lebih bahagia, lebih layak, dan lebih tenteram.

Terakhir, jika sebuah keluarga tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya, tidak hanya anggota keluarga yang tidak bahagia, namun berimbas pula pada karakter sikap anak secara keseluruhan dan dapat mengakibatkan keluarga menjadi tidak harmonis. Tingkat keharmonisan dalam keluarga dapat berpengaruh terhadap proses pembentuk sikap perilaku anak. Keluarga yang harmonis akan berdampak baik bagi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun