Mohon tunggu...
hasan saropi
hasan saropi Mohon Tunggu... pansiunan -

Berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Suka Ngeluh, Polri Sudah Berubah Jauh

18 Juli 2015   12:42 Diperbarui: 18 Juli 2015   12:53 2075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mau bagi pengalaman berurusan ke kantor polisi dan kantor pelayanan bersama. Saya sendiri kaget adanya perubahan yang sangat jauh dari bayangan saya sebelumnya. Biasanya tempat berurusan ini sangat tidak menyenangkan,  penjaja jasa berkeliaran bebas merdeka. Urusan terhambat kalau tidak ada jalur khusus yang sudah barang tentu menguras uang ekstra. Pengalaman ini di Denpasar entah ditempat lain apakah masih tetap sama tidak mau mengikuti perubahan. 

 

Dua minggu yang lalu saya mengurus mutasi kendaraan anak dari  Jakarta ke Bali. Proses di Jakarta sudah selesai,  selanjutnya proses penyerahan berkas.  Langkah pertama cek fisik kendaraan di kantor Samsat Renon. Kendaraan saya mengantri untuk dicek.  Selagi mengantri ada dua tiga mobil di depan saya.  Tiba2 mobil saya didatangi petugas, diminta matikan mesin dan membuka kap mobil. Selanjutnya petugas menggesek no mesin dan no rangka.  Selembar kertas hasil pemeriksaan disodorkan ke saya sambil meminta mobil ditepikan dan melapor ke loket.  Saya turun dari mobil lalu mengantri penyerahan berkas. Tidak lama mengantri berkas sudah selesai diproses. Karena merasa pelayanan bagus saya datangi petugas yang mengecek fisik sambil menyelipkan uang sebagai tip.  Petugas menolak,  sambil berkata:"ini free pak". Saya paksa selipkan ke tangannya,  sambil berucap:"terimakasih". 

 

Selanjutnya saya membawa berkas ke kantor Ditlantas Polda. Sampai di kantor urusan mutasi tepat jam 12.00 siang.  Rupanya ada aturan istirahat 1 jam.  Terpaksa menunggu satu jam di ruang tunggu yang cukup nyaman. Pada waktunya loket dibuka lagi,  saya sodorkan berkas.  Berkas kata petugas, agar ditinggal untuk proses kroscek ke Jakarta. Tiga hari kemudian berkas saya sdh selesai.  Untuk BPKB menunggu lagi proses,  sedangkan untuk stnk dan pajak di urus di Samsat Badung di Mengwi. Karena sdh siang saya akan urus keesokan harinya.  Disinipun tidak ada biaya ekstra semua free.

Hari berikutnya saya meluncur ke Mengwi lumayan juga jauhnya dari Jimbaran. Di kantor Samsat  tidak terlalu banyak yang menunggu. Setelah memasukkan berkas dengan memegang no antrian menunggu proses cek pajak progresif.  Tidak berapa lama berkas saya dipanggil di loket kasir.  Oleh kasir disodorkan form untuk bayar di loket BRI sebesar rp. 125.000 biaya administrasi.  Kemudian saya kembali lagi keloket pembayaran dan membayar pajak dan jasaraharja. Selanjutnya menunggu proses STNK.   Tidak berapa lama proses STNK selesai.  Petugas loket menyrahkan: STNK,  Pajak kendaraan dan form untuk mengambil plat nomor.  Plat nomor kendaraan mengambilnya di Samsat Denpasar di Renon.  Semua proses tidak sampai satu jam dan tidak ada biaya ekstra.  Saya putuskan pengambilan plat nomor di lain hari saja. 

 

Hari senin saya mengurus pengambilan plat nomor. Petunjuk lokasi loketnya tidak terlihat.  Terpaksa tanya sana,  tanya sini.  Sampai diloket tidak banyak yang antri, setelah menyerahkan form dan bukti pelunasan administrasi selesai, tinggal menunggu plat nomor.  Saya pikir cukup lama menunggu proses pencetakan plat nomor.  Ternyata tidak sampai satu jam  plat nomor sudah saya terima tanpa ada hambatan dan biaya ekstra. 

 

Seluruh proses penyelesaian administrasi mutasi kendaraan lancar tanpa ada hambatan dipersulit atau biaya ekstra . Namun mengapa masih terpisahnya lokasi loket penyelesaian administrasi BPKB dan pencetakan plat nomor tidak ditiap kantor samsat setempat?  Hal ini cukup merepotkan dan memakan waktu.  Bagi yang bekerja tentunya akan ada kesulitan dengan izin.  Hal ini memberi peluang pengurusan oleh biro jasa .  Dan mungkin ini jugalah menyebabkan pemilik mobil enggan mengurus mutasi mobilnya.  Selebih dari itu patut diacungi jempol pembenahan pelayanan oleh Polri dan Pemda  di Bali.  Semoga penyempurnaan pelayanan ini sudah merata di semua daerah dan di semua sektor pelayanan publik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun