Usaha yang digeluti sederhana. Tapi dibalik itu terdapat nilai-nilai cukup berarti bagi yang mampu menterjemahkannya. Apa dan bagaimana usaha ini dilakoni, kompasianer ingin berbagi pengamatan bagi yang tertarik. Nomaden Nomaden atau bangsa pengembara menurut Wikipedia, adalah komunitas masyarakat yang berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain di padang pasir atau daerah bermusim dingin. Masyarakat yang berpindah-pindah tempat tetapi bukan di padang pasir atau daerah musim dingin disebut sebagai kaum gipsi. Terdapat tiga macam kehidupan nomaden, yaitu sebagai pemburu-peramu(hunter-gatherers), pengembala(pastoral nomads), dan pengelana (peripatie nomads). Kaum pengelana umumnya banyak terdapat di negara-negara yang telah mengalami industralisasi, dan para pelakunya berpindah-pindah tempat untuk menawarkan barang dagangan dimana saja mereka singgah. Secara umum sekarang stempel "nomaden" menjadi julukan kepada siapa saja yang kehidupannya selalu berpindah-pindah . Oleh sebab itu saya mengistilahkan ibu Geger dalam artikel ini dan klompoknya beberapa pedagang lain sebagai " nomaden di Piodalan". Usaha yang dilakoni kelompok ini mengikuti dimana ada acara  Piodalan berbagai Pura yang tersebar di p. Bali. Selesai kegiatan Piodalan suatu Pura, maka selesailah usaha dagang ditempat itu, lalu pindah lagi ketempat dimana ada Piodalan di Pura lain. Piodalan tempat usaha Piodalan atau biasa disingkat odalan. Piodalan menurut babadbali.com/canangsari adalah upacara pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya lewat sarana pemerajan, pura khyangan, dengan nglinggayang atau ngerekayang(ngadegang) dalam hari-hari tertentu. Piodalan disebut juga petirtayan, petoyan dan pujawali. Ketika diadakan Piodalan di suatu Pura terjadilah keramaian pengunjung Pura untuk melakukan persembahyangan dan kepentingan lainnya. Piodalan Pura di Bali sudah terjadwal menurut hari hari tertentu. Tiap bulan sudah terkelompok Pura mana saja yang melaksanakan Piodalan. Puncak piodalan terbesar adalah di Pura Besakih yang tahun ini jatuh pada bulan Maret setelah hari Raya nyepi. Hari Raya Nyepi bertepatan pada tanggal 5 Maret 2011 yang akan datang . Kegiatannya selama 21 hari. Selama itu Pura Besakih akan ramai dikunjungi oleh masyarakat, tidak saja oleh penduduk Bali, tapi juga yang datang dari luar Bali untuk melaksanakan persembahyangan. Keramaian dan kepadatan pengunjung ini menjadi peluang bisnis yang sangat berarti bagi yang memahaminya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H