Mohon tunggu...
hasan saropi
hasan saropi Mohon Tunggu... pansiunan -

Berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buaya Kembaran Manusia, Kisah Nyata

7 Februari 2011   14:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_88983" align="aligncenter" width="300" caption="Buaya bersama kembarannya"][/caption] Bayi lahir kembar dua, tiga  bahkan lebih sudah biasa . Bahkan kembar dempet atau kembar siam sudah selalu terdengar dan diberitakan . Namun ini suatu kejadian unik kembarannya adalah  Sekor buaya. Benar-benar buaya sungguhan bukan boneka dan juga bukan cerita dongeng.  Ikuti kisahnya. Peristiwa yang terkubur. Pada waktu enambelas tahun yang lalu di Kwandang di p. Ponelo Kabupaten Gorontalo Utara (GORUT) dulu masih menjadi satu dengan kabupaten Gorontalo, terdapat keluarga  suaminya bernama Iko Soga asli Gorontalo dan isteri berasal dari bugis melahirkan seorang anak laki-laki.  Informasi Bidan yang menolong persalinan saat itu  merasa ada sesuatu yang melompat dari persalinan lalu menghilang kebelakang rumah. Di Kampung rumahnya  gubuk ,jadi antara ruangan dan pintu keluar tidak ada batasnya.  Sejak itu sang ibu selalu memberi makan anak buaya yang diakui sebagai kembaran anaknya. Sang suami mengetahui namun disembunyikan dari pengetahuan masyarakat. Ketika  anaknya  meningkat sekolah SD, keluarga ini pindah keTawao Malaysia. Aneh buaya selalu muncul di Tawao dan diberi makan oleh sang ibu. Cerita ibu ini selalu memberi makan buaya  sebagai kembaran anaknya  yang selalu muncul di Tawao , tersebar beritanya . Semua orang tau namun tidak percaya. Ketika anaknya lulus SD dan masuk SMP, keluarga ini kembali ke Gorut , namun suami  tetap di Tawao. Suatu saat sang suami menelepon bahwa buaya tidak muncul lagi di Tawao dan  berpesan agar jika ada nelayan menangkap buaya jangan dibunuh. Kejadian aneh Dua bulan yang lalu seorang nelayan bernama Mitan Modanggu mendapatkan dijaringnya  ada buaya. Buaya dibawa ke pantai menjadi tontonan masyaraqkat. Kemudian ada pedagang dari pulau sebelah menawar dan membeli itu buaya.  Peristiwa tertangkapnya buaya beritanya  sampai ke sang ibu .  Sang ibu memohon agar buaya dibawa lagi untuk memastikan apakah buaya itu kembaran anaknya. Buaya akhirnya dibawa kembali. Sang ibu terlihat berbicara dengan buaya dalam bahasa daerah bugis yang tidak dimengerti masyarakat. Tiba-tiba buaya melompat kepelukan sang ibu. Buaya lalu dibawa kerumah dan dimasukkan kekamar anaknya.  Buaya diberi makan pisang dan telur, serta tidur bersama anak kembarannya. Masyarakat gempar adanya berita itu sampai mengundang kehadiran Camat dan anggota DPRD untuk menyaksikan buaya itu. Sampai sekarang buaya dipelihara sekamar dengan kembarannya dan untuk makan diberi telur dan pisang Fakta dan cerita terus bergulir boleh percaya boleh tidak. Kisah ini dituturkan adik ipar yang anggota DPRD Gorut, sepupu dari nelayan yang menangkap buaya. Foto dilihat dan diambil sendiri oleh penutur kisah. Februari 2011 Aria 8

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun