Selaku percobaan dini, Breus menganjurkan buat mengambil durasi tidur sepanjang 7,5 jam. Setelah itu, hitung mundur 7,5 jam dari waktu Kamu biasa bangun. Misalnya, Kamu yang terbiasa bangun jam 7 pagi, hingga wajib tidur 7,5 jam lebih dahulu ialah jam 11.30 malam.
"Upayakan senantiasa menjajaki agenda tersebut sepanjang 7-10 hari," anjuran Breus.
Bila sepanjang 7-10 hari Kamu terbangun 5 menit saat sebelum alarm jam 07.00 berbunyi, hingga durasi tidur sempurna merupakan benar 7,5 jam. Tetapi, bila masih bangun sebab mendengar alarm, cobalah buat memajukan waktu tidur 30 menit lebih dini. Terus majukan waktu tidur sepanjang 30 menit lebih dini, hingga sukses bangun pas saat sebelum alarm berbunyi.
"Jumlah jam yang Kamu habiskan buat tidur seperti itu banyak tidur yang diperlukan badan," kata Breus.
Tidak berlaku buat semua
Sayangnya, tata cara yang dipaparkan oleh Breus tidak sukses buat seluruh orang. Karena, dekat 50 persen populasi mempunyai apa yang diucap kronotipe.Â
Dikutip dari Healthline, kronotipe merupakan kecenderungan natural badan buat jadi orang yang lebih suka beraktifitas di pagi hari (early bird), ataupun lebih aktif serta bertenaga di malam hari (night owl). Baik early bird ataupun night owl senantiasa memerlukan durasi tidur kurang lebih 7,5 jam.
Intinya mayoritas orang tidur sepanjang 7,5 jam tiap harinya (malam ataupun siang hari), pasti saja bila bersumber pada usia jam tidur hendak berganti terus menjadi tua hendak terus menjadi menurun jam tidur. Kamu pula dapat berupaya metode yang diterapkan oleh Breus buat mengenali lama jam tidur kamu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H