Mohon tunggu...
ARI ISWAHYUDI
ARI ISWAHYUDI Mohon Tunggu... Guru - INFULANCER PSIKOLOGI, EDUCATOR, TEACHER OF SPECIAL NEED STUDENT, AND PARENTING

PSIKOLOGI, EDUCATION,RELIGION,CHILD, LIFE, PARENTING, TRAVELER

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tolong, Pahami Perasaan Orang Tua yang Dianugerahi Anak Spesial!

19 September 2023   12:46 Diperbarui: 19 September 2023   12:54 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus | sumber: Blili.com

Sebagai orang tua selain harus memberikan perhatian , orang tua akan mengalami beberapa fase hingga dapat menerima kondisi anaknya.

Dalam prosesnya dikemukakan oleh Elizabeth Kubler-Ross, bahwa ada 5 kondisi orang tua saat mendapati anaknya terdiaknosa berkebutuhan khusus

1. Denial : antara percaya dan tidak percaya dengan kenyataan  yang ada. kondisi dimana orang tua belum bisa menerima anaknya dan menganggap semua baik-baik saja (masa iya sih).

Biasanya orangtua yang belum mengenal tentang dunia yang berkaitan dengan dunia inklusi akan merasa bahwa anaknya baik-baik saja dan memberikan banyak alasan bahwa anaknya bukan anak berkebutuhan khusus yang mungkin di masyarakat masih dipandang sebelah mata.

2. Anger : mulai menyadari kenyataan dan memproyeksikan perasaan  ketidak trimaannya pada orang lain. Biasanya akan muncul perasaan marah pada diri orang tua dan mulai menyalakan pihak-pihak terkait seperti psikolog yang menerbitkan hasil diaknosa anak, terapis, pasangan dan lingkungan sekitar.

3. Depression : kondisi lelah dan stress bahkan bisa menyalahkan anaknya sendiri atas keadaan yang ada. Tahap ini bisa menyebabkan gangguan jiwa dengan gejala putus asa, tidak mau bicara dan bahkan sikap menarik diri.

 Orang tua merasa lelah, stress dikarenakan banyaknya tenaga dan pikiran yang harus disalurkan demi memberikan pelayanan yang baik untuk anaknya dan menyampingkan kebutuhan dirinya pribadi. 

Depresi ini berisi kesedihan, kekhawatiran, dan penyesalan. Fase ini dapat berakhir ketika orang tua tersebut mendapatkan klarifikasi dan jaminan yang dapat meyakinkan bahwa hidup mereka akan baik-baik saja. Adanya social suport dan lingkungan yang saling mendukung akan meringankan beban dan memotivasi orang tua, Sehingga pelan-pelan akan bisa menerima dengan lapang dada.

Ilustrasi orang tua yang berada pada fase Depression | sumber: harianjogja.com
Ilustrasi orang tua yang berada pada fase Depression | sumber: harianjogja.com

4. Bergaining :  proses dimana orang tua mulai mencari solusi dengan tawar menawar dengan keadaan. kondisi dimana orang tua mulai menyadari kondisi anaknya, dan ia merasa membutuhkan bantuan. 

Setelah kemarahan mulai pudar, mulai timbul perasaan bersalah diiringi dengan pikiran "kalau saja..." seperti "kalau saja saya memanggil dokter lebih cepat...." atau "kalau saja saya sadar sebelumnya..." dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun