Apa itu Pancasila?
   Pancasila adalah landasan dasar sebagai tujuan masyarakat Indonesia. Pancasila merupakan simbol persatuan ditengah perbedaan. Pancasila merupakan pedoman dalam mengambil tindakan maupun Keputusan. Salah satu implementasinya yaitu pemimpin, pemimpin yang ideal sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia ini, karena pemimpin mempunyai kewenangan dan kekuasaan dalam mengatur dan melindungi setiap warga negara Indonesia dengan menerapkan nilai Pancasila.
   Dalam memilih pemimpin kita juga harus menerapkan nilai Pancasila. Penerapan Pancasila dalam pemilu tidak hanya menciptakan proses pemilu yang adil dan demokratis, tetapi juga membantu membentuk karakter bangsa Indonesia yang bersatu, berkeadilan, dan beradab. Ini menjadi pondasi bagi pembangunan negara yang berlandaskan nilai-nilai moral dan etika Pancasila.
Penerapan Pancasila
   Penerapan pancasila juga dapat membantu kita dalam memilih kandidat dan dapat melihat kualitas para kandidat, kandidat yang ideal adalah pemimpin yang menerapkan prinsip pancasila dalam setiap debatnya. Berikut adalah beberapa cara di mana Pancasila dapat diterapkan saat debat:
Ketuhanan Yang Maha Esa:
      -Memastikan bahwa dalam setiap argumen atau pernyataan, tidak ada unsur yang merendahkan atau menghina keyakinan             agama atau kepercayaan lainnya.
      -Menghormati pluralitas agama dan keyakinan di dalam masyarakat.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
      -Menjunjung tinggi martabat manusia dalam perdebatan, menghindari retorika atau tindakan yang merendahkan martabat            seseorang.
     -Mendorong dialog yang beradab, dengan mendengarkan dan memahami perspektif orang lain tanpa merendahkan.
Persatuan Indonesia:
      -Menekankan pada aspek yang menyatukan masyarakat daripada yang memecah belah.
     -Menghindari retorika atau tindakan yang bersifat divisif, terutama berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan (SARA).
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
      -Mengutamakan argumen yang bersifat rasional dan berdasarkan data fakta untuk membentuk pandangan dan kebijakan.
      -Mendorong partisipasi aktif dan pemahaman yang lebih baik tentang proses perwakilan dalam pemerintahan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
      -Membahas isu-isu ketidaksetaraan dan keadilan sosial, serta menyajikan solusi yang mendukung kesejahteraan seluruh               masyarakat.
      -Menekankan pada pentingnya kebijakan yang inklusif dan mendukung kelompok-kelompok yang rentan.
   Saat ini para calon-calon melakukan kampanye dan debat, kita bisa memilih pemimpin dengan melihat karakter dan kualitas seorang pemimpin didasarkan pada kepribadiannya maupun kinerja pada masa jabatan sebelumnya. Jika ia mempunyai karakter yang baik dan kepedulian maka Masyarakat yang dipimpinnya akan berhasil dan mampu menciptakan perubahan yang ideal. Namun jika yang terjadi justru sebaliknya, berarti pemimpin tidak bertanggung jawab dan yakin akan kemampuannya dalam meredam segala perlawanan. Jadi bukan saja krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya, namun kehancuran kelompok, masyarakat, atau negara akan terjadi sehingga mengakibatkan krisis karakter pemimpin yang kurang ideal.Â
   Dilihat dari penjelasan diatas, pemimpin yang ideal adalah yang mempunyai potensi kepemimpinan artinya, sebagai pemimpin di Indonesia harus berpedoman pada segala aspek Pancasila. Dimana Pemimpin Indonesia memiliki semangat Pancasila dalam setiap mengambil kebijakan dan keputusan. Oleh sebab itu kita harus bisa memilih pemimpin yang baik dan memiliki karakter pemimpin ideal, karena seorang pemimpin menentukan kelangsungan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H