Mohon tunggu...
Ari Suryani
Ari Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bincang Ekonomi Syariah

Happy writting :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ragam Kebijakan Moneter Islam

16 Desember 2022   23:29 Diperbarui: 16 Desember 2022   23:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem moneter Islam merupakan sub sistem dari sistem ekonomi Islam dengan tujuan yang hendak dicapai dalam moneter Islam diantaranya adalah untuk mewujudkan keadilan dan kemaslahatan. Kebijakan moneter dalam ekonomi islam hanya bersifat pelengkap untuk memenuhi pembiayaan sektor riil. Perbedaan utama kebijakan moneter konvensional dan islam adalah islam tidak mengakui adanya instrumen suku bunga karena jelas dalam Al Qur'an riba itu sangat dilarang atau haram. 

Yang mana yang menjadi Instrumen dalam ekonomi islam seperti zakat, infaq. sadekah, dan wakaf menjadi sarana yang mampu secara mumpuni mengurangi ketimpangan dan mendorong kesejahteraan masyarakat. Dan dalam artikel ini penulisan ingin memaparkan mengenai penerapan kebijakan moneter Islam di berbagai negara-negara Islam.

Indonesia

Kebijakan moneter Islam di Indonesia sangat erat kaitannya dengan kebijakan fiskal untuk memastikan kecukupan likuiditas pasar uang, dengan begitu akan lebih mendukung pembiayaan sektor riil. Bank Indonesia (BI) juga melaksanakan beberapa program yang dilakukan untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dengan pemberdayaan ekonomi, pengembangan kapasitas pegawai, dan bantuan-bantuan teknis lainnya. Dari segi Islamic Social Finance, BI berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mengimplementasikan instrumen keuangan sosial syariah. Implementasi tersebut digunakan untuk pemberdayaan UKM dengan program pendampingan. Selain itu, BI mendukung Kementerian Keuangan dalam menerbitkan Sukuk terkait Wakaf Tunai untuk proyek pembangunan fasilitas kesehatan.

Malaysia

Pendekatan kebijakan moneter di Malaysia berfokus pada stabilisasi, dimana langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan selama ini memiliki tujuan sebagai berikut:

Menyediakan likuiditas yang cukup untuk mendukung perantara yang berfungsi dengan baik

  1. Pendampingan bagi usaha kecil, khususnya pada tahap awal lockdown (COVID-19).

  2. Memberikan keleluasaan pada pengaturan serta keleluasaan pengawasan.

  3. Memberikan keringanan kepada individu dan bisnis.

Arab Saudi

Tugas dan wewenang yang menjalankan kebijakan moneter di Arab Saudi dilakukan oleh Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA) dijelaskan sebagai berikut (SAMA, 2020): 

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun