Mohon tunggu...
Ari Kurniawati
Ari Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Be the best what ever you are

SMP N 1 Singosari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Budaya Positif

16 Desember 2021   05:26 Diperbarui: 16 Desember 2021   05:39 4269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyusunan Kesepakatan Kelas/dokpri

PGP-Angk 2- Kabupaten Malang-Ari Kurniawati-1.4. Aksi Nyata                                                                                                        

Penerapan Budaya Positif

Latar Belakang

Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Jika budaya positif ini sudah menjadi kebiasaan maka akan tumbuh menjadi sebuah karakter baik. 

Dalam mewujudkan budaya positif ini, guru memegang peranan sentral. Guru perlu memahami posisi apa yang tepat untuk dapat mewujudkan budaya positif baik dalam lingkup kelas maupun sekolah. Selain itu, pemahaman akan disiplin positif juga diperlukan karena sebagai pamong, guru diharapkan dapat menuntun murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Salah satu contoh penerapan budaya positif di sekolah adalah pembuatan kesepakatan kelas oleh wali kelas, yang bertujuan menumbuhkan tanggung jawab dan kepedulian siswa di kelas.

Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan murid bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tapi juga harapan murid terhadap guru.  Kesepatakan yang di buat dapat menampung aspirasi guru dan murid. 

Konsekuensi yang ditimbulkan menjadi bagian kesepakatan yang harus diikuti. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya positif di kelas.

Dalam masa pandemi, kesepakatan bersama juga sama pentingnya terutama dalam melaksanakan protocol kesehatan yaitu 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Tidak kalah pentingnya juga penerapan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) serta mengaji pada awal dan akhir pelajaran serta kegiatan literasi/ Gerakan Sinesa Membaca/ GSM. 

Walaupun kegiatan ini sudah dilkasanakan di SMPN 1 Singosari, tetapi dengan adanya pandemic dan pembelajaran daring maka kegiatan tersebut perlu digalakkan kembali.

Tujuan utama dari pendidikan karakter juga bukan hanya mendorong murid untuk sukses secara moral maupun akademik di lingkungan sekolah, tetapi juga untuk menumbuhkan moral yang baik pada diri murid ketika sudah terlibat di dalam masyarakat.

Deskripsi Aksi Nyata

Pada awal perencanaan aksi nyata CGP berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kepsek SMP N 1 Singosari sebagai pemegang kebijakan sekolah. Dan setiap kegiatan positif dan bermanfaat bagi sekolah selalu mendapatkan izin dari bapak Drs. Susilo Wardoyo, M.Si selaku Kepsek SMPN 1 Singosari.

CGP akan melaksanakan sosialisasi kepada para guru dan wali kelas, akan pentingnya kesepakatan kelas dan cara membuat kesepakatan kelas. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang guru SMPN 1 Singosari pada tanggal 3 Juli 2021. Penerapan kegiatan kesepakatan kelas rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2021-2022 yaitu pertengahan bulan Juli 2021. 

Dan kegiatan pembiasaan 3M, 5S, berdoa, mengaji pada awal dan akhir pembelajaran serta Gerakan Sinesa Membaca (GSM) akan mulai dilaksanakan kembali pada awal tahun ajaran baru.

Penerapan budaya positif melalui 3M dan 5S merupakan upaya mewujudkan kepedulian murid dan guru untuk menjaga kesehatan serta pembentukan karakter. Kegiatan ini dapat mengikat hubungan antara guru dan murid.

Hasil Aksi Nyata

Hasil aksi nyata 1.4 tetang budaya positif membentuk kesepakatan kelas dan menanamkan perilaku mengaji dan literasi :

Terjalinnya komunikasi positif antara guru dan murid dalam bermusyawarah membentuk kesepakatan kelas

Timbul kesadaran baik guru dan murid untuk menjalankan kesepakatan kelas

Refleksi Aksi Nyata

Dalam proses pelaksanaan penyusunan kesepakatan kelas sebagai budaya positif sekolah, tidak sepenuhnya berjalan sesuai harapan. Karena masih ad akelas yang belum membuat kesepakatan kelas, dikarenakan kesibukan, keterbatasan waktu dll. 

Dalam menyusun kesepakatan kelas, murid menunjukkan respon yang positif dan antisias, walaupun masih ada murid yang kurang percaya didi dalam mengemukakan pendapatnya.keterampilan ide dan gagasan murid telah menunjukkan karakter sesuai profil Pancasila.

Rencana Perbaikan di masa Mendatang

Adapun rencana perbaikan di masa mendatang  antara lain: komitmen saya untuk terus berbagi informasi positif demi kemajuan Pendidikan murid di sekolah, memotivasi murid untuk lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat, melakukan refleksi dan evaliasi secara rutin.

Dokumentasi 

Poster Kesepakatan Kelas/dokpri
Poster Kesepakatan Kelas/dokpri

Poster Kesepakatan Kelas/dokpri
Poster Kesepakatan Kelas/dokpri

Poster Kesepakatan Kelas/dokpri
Poster Kesepakatan Kelas/dokpri

  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun