Mohon tunggu...
arhy Devils
arhy Devils Mohon Tunggu... -

Memantau Bagsa ku di atas istana megah di sudut neraka yang terlupakan. biarkan aku menjadi iblis untuk mengingatkan mu akan dosa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas Tersangka, Monas Dirobohkan

23 Februari 2013   06:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:50 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, jumat 22 februari 2013 ketua umum partai demokrat Anas Urbaningrum resmi di tetapkan sebagai tersangka untuk kasus hambalang menyusul rekannya dari partai demokrat Andi Alfian Mallarangeng dan Nazaruddin. Kasus ini adalah imbas dari nyanyian merdu mantan bendahara partai demokrat Nazaruddin.

Slogan partai bersih bebas korupsi mulai di pertanyakan pada partai demokrat. bagaimana tidak, Ketua Umum partai Anas Urbaningrum sebagai figure dan nahkoda partai telah ditetapkan sebagai tersangka. Mantan bendahara partai demokrat Nazaruddin terlebih dahulu merasakan status tersangka. Disusul dewan Pembina partai demokrat Andi Alfian Mallarangen yang seolah tak mau ketinggalan dari rekannya.

Kasus hambalang telah memberi badai tsunami bagi partai demokrat. Lagi-lagi KPK menjadi actor utama dibalik badai yang menimpah partai ini. Namun sangat di sayangkan, pencapaian ini sedikit tercoreng dengan di bentuknya “kode Etik” untuk menyikapi bocornya dokumen rahasia milik KPK. Surat perintah penyidikan untuk tersangka Anas Urbaningrum beberapa hari yang lalu telah bocor ke public. Adanya oknum yang menjadi kaki tangan koruptor di kantor KPK sedikit membuat kinerja KPK terganggu.

Masih terbayang di memori kita, pernyataan dari ketua umum partai demokrat Anas Urbaningrum yang saya anggap terlalu percaya diri dan berani. Beliau berkata “1 rupiah saja Anas korupsi hambalang, gantung Anas di monas”. Haruskah Anas di gantung di monas sebagai pelajaran bagi para koruptor yang lain, ataukah Monas harus dirobohkan untuk menyelamatkan Anas dari tiang gantung.

Dengan melihat perkembangan kasus demi kasus, partai demokrat telah menjawab kepercayaan rakyat Indonesia sebagai pemenang pemilu 2009. Bukan hanya partai pemenang, sekarang partai demokrat pun berusaha menggeser partai-partai lain sebagai partai terkorup di Indonesia. Masihkah partai demokrat pantas ikut berpartisipasi pada pemilu 2014?.

Ditunggu terobosan baru dari sosok SBY sebagai nahkoda baru dalam mengambil sikap dan membentuk panitia pementasan proses penggantungan Anas Urbaningrum di monas…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun