apakah engkau bidadari?
seperti yang tuhan janjikan dalam syair-syair indahnya. menghapus dahaga hanya dengan senyum mu walau engkau sendiri tidak sadar bahwa akan ada luka yang tertoreh disana. mereka memanjakan ku dengan sebuah kisah. hanya dengan mulia mu kau kan menemukan kemuliaan.
setengah usiaku aku mencari tujuan. mengapa Dia mengirimku dalam medang perang. sebuah perang yang aku sendiri tidak memahaminya, aku sang iblis atukah sang malaikat. tapi semua telah berlalu, karena diriku hanya untuk menjaga senyummu.
mungkinkah senyum itu akan bertahan hanya dengan sebuah bintang. walau bintang itu kutemukan hingga 29 tahun lamanya. ahhhhh, semua terasa semakin gelap karena bintang ku mulai redup kehilangan cahaya.
apakah engkau benar-benar bidadari?
kutemukan kesempurnaan yang melebihi kisah-kisah itu. Aku takut, akankah senyum itu harus pergi dari ku dan kisah ini kembali menyeretku dalam perang. meninggalkan luka yang mulai tergores.
oh Tuhan.....
bangunkan akau dalam mimpiku, karena dia adalah bidadarimu untuk mereka yang mencintaimu. hari ini kumulai sadar, tidaklah mudah bangun dari sebuah mimpi.
(Sumber : Mustarhy.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H