Mohon tunggu...
Arham Nuroja
Arham Nuroja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar Di Universitas Bina Bangsa

Sedang Memulai Awal Yang Baru

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Facebook Metaverse , Evolusi Kapitalisme

8 Desember 2021   08:59 Diperbarui: 8 Desember 2021   09:18 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Satu hal penting metaverse itu sebenarnya saat ini belum ada dan hanya baru ada didalam imajinasi para pengusaha visioner seperti Marck Zuckerberg dan teman teman nya dan jika ini semua benar benar terwujud maka akan berpotensi  mengubah pola hidup kita dalam bersosialisasi  , bekerja dan berbisnis termasuk bagaimana kapitalisme bekerja . Bagi perusahaan metaverse dapat mengeruk berbagai keuntungan dengan cara cara yang sebelumnya belum terbayang . Khususnya untuk para pengusaha digital ini merupakan lahan bisnis yang sangat menguntungkan . 

Mathew Ball seorang Venture Capitalis  dan seorang penulis Metaverse Primer  mendefinisikan metaverse itu sebagai jaringan luas dari dunia virtual tiga dimensi yang bekerja secara real-time dan persisten serta mendukung kesinambungan identitas , objek sejarah pembayaran dan hak yang mana dunia itu dialami secara serempak oleh jumlah pengguna yang tidak terbatas.  

Adapun definisi metaverse menurut facebook adalah seperangkat ruang virtual yang anda dapatkan ciptakan dan jelajahi dengan orang lain yang tidak berada didalam ruang fisik yang sama dengan anda . 

Para pengusaha Akhir-akhir ini begitu Ramai memperbincangkan terkait Metaverse, sebuah dunia virtual yang bisa dijadikan tempat untuk berinteraksi dengan mencangkup semua lini.

Hal itu mencuat setelah Facebook dengan terang-terangan mengubah nama perusahaannya menjadi Meta yang memiliki tujuan untuk membuat sebuah kehidupan di dunia Virtual dengan menggelontorkan dana sebelesar $10 Billion atau sekitar 140 Triliun Rupiah untuk membangun metaverse.

DR Indrawan Nugroho menerangkan dalam Youtubenya, jika Metaverse ini tidak dimiliki oleh satu perusahaan saja, sama seperti Internet, Metaverse ini adalah sebuah platform bersama yang semua orang bisa membangun dunia virtualnya.

Sehingga para pengguna bisa berpindah-pindah dari dunia satu ke dunia lainnya, sama seperti sekarang kita yang bisa pindah dari satu layanan online ke layanan online lainnya.

Maka menurut Indrawan Nugroho penting bagi perusahaan yang ingin membangun dunianya dalam metaverse untuk menjadi yang pertama merealisasikannya.

Karena menurutnya, dengan memulainya pertama kali akan dapat menarik lebih banyak pengguna awal untuk hidup didalamnya.

Dengan begitu dunia ciptaannya itu menjadi rumah tinggal tempat bermukimnya para pengguna, sementara dunia-dunia lain hanya akan mejadi tempat rekreasi saja.

"dengan begitu peluang perusahaan yang menciptakan Metaverse terlebih dahulu akan bisa mengeruk keuntungan dari penguna, akan jauh memiliki keuntungan dari mereka yang datangnya belakangan," katanya. 

Dilansir dari theverge.com, metaverse yang dibayangkan Mark Zuckerberg akan berbentuk sebuah dunia virtual yang membawa pengalaman mendekati dunia nyata, bukan hanya sekadar aplikasi dan akun sosial media yang saling berkaitan.

Untuk menghadirkan pengalaman yang mendekati dunia nyata, metaverse Mark Zuckerberg memanfaatkan berbagai teknologi baru yang kini populer.

Dilansir dari investopedia.com, metaverse setidaknya mengombinasikan lima teknologi sekaligus, yakni media sosial, game online, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan cryptocurrencies. Kelima aspek tersebut akan mengintegrasikan para penggunanya ke dalam sebuah dunia yang interaktif. 

Teknologi AR dan VR akan memegang peranan penting dalam metaverse. VR akan difungsikan sebagai instrumen menghadirkan dunia virtual secara visual. Dengan menggunakan VR, penghuni metaverse mampu menyaksikan aspek visual dari metaverse yang mendekati kenyataan.

Kemudian AR akan melengkapi VR dengan menghadirkan fitur audio dan sensorik yang memungkinkan penghuni metaverse untuk berinteraksi secara langsung dengan metaverse. 

Dia juga menjelaskan, sebenarnya Metaverse saat ini memang belum ada dan masih hanya berada di imajinasi para pengusaha visioner seperti Mark Zuckerberg. Tapi mengapa Facebook begitu nafsu ingin membangun metaverse karena metaverse merupakan gagasan yang keren di satu sisi metaverse merupakan lahan baru dalam menghasilkan uang sebanyak banyaknya. 

Dengan metaverse ekonomi dapat berkembang, ini disebabkan karena ekstensi ke dunia nyata. Contohnya saat ada pertunjukan karya seni atau ada pertemuan dengan orang penting, pendaftarannya tidak ada batasan jumlah penontonnya. Mekanisme token sederhana dapat diterapkan untuk pertukaran nilai.

Jika Anda mengira bahwa metaverse merupakan perpanjangan dari dunia kita sendiri, ini tentunya menjadi hal yang kontroversial untuk diwujudkan. Lalu bagaimana kita bisa mendefinisikan interoperabilitasnya? 

Metaverse itu penggunaannya dapat dioperasikan, maksudnya kita dapat memindahkan apa saja bahkan untuk hal yang berbeda entitas dapat diimplementasikan oleh entitas yang terpisah.

Dari entitas yang berbeda itu kita dapat menciptakan dunia metaverse tersendiri. Oleh karenanya keberadaan metaverse ini memungkinkan adanya ruang sosial untuk para penggunanya. 

Namun dipercaya bahwa Metaverse akan segera hadir mengingat saat ini banyak kemudahan dan sudah dilakukan orang-orang hidup di dunia.

Adapun salah satu contoh nya adalah bahwa saat ini anak-anak lebih suka bermain dengan teman-teman mereka di dunia virtual ketimbang bermain dengan tetangga kompleks nya . 

Dalam Metaverse nantinya, manusia bisa menjalani apa yang dilakukan di dunia nyata seperti bekerja dan mencari uang.

Anda dapat membangun mall kemudian menarik komisi dari setiap barang yang terjual.

Atau bahkan Anda bisa membangun Billboard untuk nantinya disewakan kepada brand-brand ternama dan bisa mendapatkan uang dari sana.

Pengalaman realtime, bisa dilakukan di sana, mulai dari berbisnis dan berkarir di sana, bisa beli aset digital, barang tetap milik Anda.

"Bukan tidak mungkin, jika orang-orang menginginkan aset digital atau barang Anda, mungkin harga barang bisa jadi tinggi di pasar," .

Kita ambil contoh lainnya, Anda bisa membangun perusahaan atau pabrik mobil dan menjualnya kepada orang-orang di sana dan mendapatkan uang dari penjualan mobil tersebut.

"Hal itu dikarenakan adanya NFT, sehingga sebuah aset digital menjadi unik milik Anda memiliki nilai dan dapat diperjualbelikan," .

Melihat perilaku masyarakat yang kini terjadi, Dr Indrawan Nugroho memprediksi bahwa Metaverse akan hadir lebih cepat namun belum ada waktu pasti soal terwujudnya Metaverse.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun