Mohon tunggu...
Arham Kendari
Arham Kendari Mohon Tunggu... -

follow me @arhamkendari

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Orasi "Presiden" Monopoli

19 November 2014   03:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:27 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam, rakyatku Republik Arhamia. Semoga tetap semangat menghadapi kenyataan alangkah imutnya negeri ini, dan semoga dampak kenaikan harga minyak tidak berimbas pada kenaikan tensi darah dan kolestrol.

Saya ikut prihatin menyaksikan semalam banyak yang terjebak di antrian minyak, baik yang niatnya mengejar harga sebelum pengumuman kenaikan, ataupun yang tak tau apa-apa dan niatnya hanya sekadar menukar uang kecil.

Rakyatku, percayalah saya tetap bersama kalian. Ini keputusan sulit, tapi harus dilakukan.
Saya akui, ini akan berefek kiu-kiu --maaf saya tak mengatakan efek domino karena tak mengerti main domino--, yang mana semua kebutuhan akan ikut naik, mulai dari kebutuhan sandang, pangan, papan, dan powerbank.
Harga-harga dipastikan akan naik. Harga sembako naik, apalagi uang panaik yang sudah pasti naik, karena gak ada yang namanya uang paturun. Ya, ini garing. Maafkan wahai rakyatku.

Tapi.. life must go on. Seperti yang selalu saya katakan, dont rich people difficult, artinya jangan kaya orang susah. Mari kita belajar pada analogi bulu ketek, yang tetap tumbuh dan berkembang walau hidupnya terhimpit, di tempat yang suram pula.

Untuk bapak-bapak dan ibu-ibu rumah tangga, tak usah kuatir berlebihan. Walau harga minyak naik, setidaknya saya menjamin harga minyak telon, baby oil, dan minyak GPU tetap stabil.

Regulasi kenaikan harga minyak ini akan kami kaji ulang, pasal-pasal baru akan segera digodok dan dituangkan pada pasal yang telah ada, meskipun menggodok dan menuangkan itu sebenarnya pekerjaan tukang jamu.
Semua ini akan kami lakukan demi rakyat, dan secepatnya kami konsultasikan bersama wakil rakyat dari koalisi merah-merah delima pinokio dan putih-putih melati ali baba. Karena siapa yang baik hati, tentu disayang mama.

Tak hanya sampai di situ, dalam waktu dekat kami juga akan mengadakan lawatan ke Zimbabwe, sekadar studi banding bagaimana caranya mereka keluar dari problem devaluasi nilai mata uang. Karena jika harga minyak tak lagi bisa turun, maka solusinya nilai uang yang akan kami turunkan.

Rakyatku yang tersayang, dan tersanjung, dari season 1 hingga season 7.
Saya paham, bahwa keputusan mencabut subsidi ini menyakitkan, lebih sakit dari mencabut bulu kaki. Oleh karenanya, sebagai pengalihan isu, eeh maksud saya sebagai kompensasi, maka dengan ini saya sudah antisipasi dengan dua kartu seksi.

Dua kartu ini sebenarnya tidak asing lagi bagi kalangan jadul. Yang warna merah namanya kartu Kesempatan, sedangkan yang hijau namanya kartu Dana Umum. Dua-duanya memiliki keutamaan yang sama. Jika anda mujur, di antara keutamaannya adalah:
- Bebas dari penjara
- Dapat komisi Rp 50
- Dapat hadiah totalisator Rp 10
- Karena kesalahan bank, anda terima Rp 20
- Maju sampai Brastagi, bila melalui start dapat Rp 20.
Tapi jika anda sial, anda akan mendapatkan kewajiban bayar pajak jalan, pajak istimewa, pajak rumah dan hotel, bayar rekening air dan listrik, maju sampai start, mundur tiga langkah, hingga mabuk di muka umum bayar denda Rp 15.

Rakyatku, saya sadari kartu ini belum ada payung hukumnya, tapi akan segera kami adakan, meski harus menyewa di ojek payung.
Mohon peredaran kartu ini dijaga dan diawasi. Mohon maaf saya tak bisa ikut menjaga dan mengawasi dikarenakan saya sibuk menjaga dan mengawasi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun