Mohon tunggu...
Arham Alwy
Arham Alwy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pesona Ramadhan di Mesir

6 Juni 2024   21:33 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:35 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadan, momen yang dinantikan dengan penuh kerinduan oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia, tidak hanya diisi dengan ibadah puasa, tetapi juga menghadirkan semangat untuk berbagi dengan sukacita.

Di antara beragam Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Ramadan di Mesir memancarkan pesona dan keunikan tersendiri. Pesta Ramadan yang bersemangat di Mesir memikat dengan pesonanya yang luar biasa.

Adat dan tradisi Ramadan di Mesir diantaranya:

1.Kehadiran Lentera Ramadan

Lentera menjadi simbol utama bulan suci ini di Mesir. Telah berabad-abad, lentera-lentera indah menghiasi rumah-rumah, mewarisi keindahan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Lentera-lentera tembaga berisi lilin, dengan ilustrasi warna-warni, menciptakan suasana magis di malam Ramadan.

2.Dekorasi yang Memesona

Jalan-jalan Mesir diterangi oleh lampu-lampu dan hiasan-hiasan berwarna cerah yang menghiasi langit-langit. Pola 'khayamiya' yang ikonik menjadi daya tarik utama dalam dekorasi Ramadan, menghiasi bantal-bantal dan taplak meja dengan keindahan tradisionalnya.

3.Tradisi Meriam Buka Puasa

Suara meriam yang berkumandang sebelum adzan Maghrib telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Ramadan di Mesir, mengumumkan saat yang ditunggu-tunggu untuk berbuka puasa. Awalnya dari Benteng Saladin, tradisi ini terus berkembang hingga ditembakkan dari Bukit Muqattam, menjangkau lebih banyak orang dengan pesan kemanusiaan.

4.Pertemuan Penuh Kehangatan

Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Setiap hari, orang Mesir berkumpul untuk berbagi kebersamaan, baik saat berbuka puasa maupun sahur.

5.Mesaharati

Para penjaga waktu sahur, yang dikenal sebagai 'mesaharati', memberi semangat dengan membangunkan warga dengan suara drum yang berdentum. Meskipun beberapa orang beralih menggunakan alarm, tradisi ini tetap hidup di beberapa daerah, memelihara kehangatan Ramadan.

6.Ma'edat Rahman

Meja makan panjang di jalanan, yang disebut 'Ma'edat Rahman', menjadi tanda kasih sayang yang melimpah dalam bulan Ramadan di Mesir. Makanan dan minuman disajikan secara gratis untuk berbuka puasa, meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun