Mohon tunggu...
Argya putra
Argya putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga,suka mencari pengalaman dan mengeksplor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gen z:eksplorasi Identitas budaya dan tantangan sosial dalan era digital

10 Januari 2025   19:07 Diperbarui: 11 Januari 2025   00:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*Gen-Z: Eksplorasi Identitas Budaya dan Tantangan Sosial Dalam Era Digital*

Generasi Z, yang juga dikenal sebagai iGen, adalah kelompok demografis yang lahir
antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi digital, di mana internet, media sosial, dan smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai anak-anak dari era digital, Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam menjelajahi identitas budaya mereka dan menavigasi kehidupan sosial dalam konteks yang semakin terhubung secara digital.

Identitas budaya adalah inti dari eksistensi manusia. Ini mencakup cara individu melihat
diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berhubungan dengan dunia di sekitar mereka. Bagi Generasi Z, identitas budaya dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk pengaruh dari keluarga, teman sebaya, pendidikan, dan media sosial. Mereka tumbuh dalam masyarakat yang semakin multikultural dan global, yang memungkinkan mereka untuk mengadopsi dan menghargai elemen-elemen dari berbagai budaya.

1. Multikulturalisme
Generasi Z tumbuh dalam masyarakat yang semakin multikultural dan global. Mereka memiliki akses yang lebih besar terhadap berbagai budaya, baik melalui internet maupun melalui interaksi langsung dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ini memungkinkan mereka untuk mengadopsi dan menghargai nilai-nilai dari berbagai budaya, sehingga membentuk identitas yang inklusif dan terbuka terhadap
keragaman (Hermino, 2015).

2. Teknologi Digital
Peran teknologi digital, terutama media sosial, sangat signifikan dalam membentuk identitas budaya Generasi Z. Mereka tumbuh dengan ponsel pintar, internet, dan platform media sosial yang memungkinkan mereka untuk terhubung dengan teman-teman sebaya, berbagi pengalaman, dan mengekspresikan diri mereka secara kreatif. Identitas digital mereka seringkali menjadi bagian integral dari identitas budaya mereka, karena mereka membangun dan mengelola "persona digital" yang mencerminkan aspirasi, minat, dan nilai-nilai yang mereka anut.

3. Self-Expression
Media sosial memberikan platform bagi Generasi Z untuk mengekspresikan diri
mereka dengan bebas. Mereka menggunakan berbagai bentuk konten digital, seperti foto, video, dan tulisan, untuk menyampaikan gagasan, minat, dan identitas mereka. Dalam lingkungan digital ini, kreativitas dan autentisitas menjadi nilai yang sangat dihargai, sehingga memungkinkan mereka untuk mengembangkan identitas yang unik
dan beragam.

4. Kesadaran Sosial
Identitas budaya Generasi Z juga sering kali tercermin dalam kesadaran sosial mereka. Mereka cenderung memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial, seperti lingkungan, kesetaraan gender, dan keadilan rasial. Mereka menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan kesadaran tentang isu-isu ini, memobilisasi dukungan, dan mempengaruhi perubahan positif dalam masyarakat.

Selain eksplorasi identitas budaya, Generasi Z juga menghadapi berbagai tantangan sosial dalam era digital. Penggunaan yang berlebihan dan tidak sehat dari media sosial telah dikaitkan dengan peningkatan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan ketidakpercayaan diri. Di sisi lain, media sosial juga menjadi alat bagi mereka untuk memobilisasi perubahan sosial dan politik melalui aktivisme online. Namun, mereka juga dihadapkan pada risiko disinformasi dan polarisasi yang dapat mengaburkan pemahaman mereka tentang isu-isu kompleks. Selain itu, tekanan konformitas dari standar yang ditetapkan
oleh media sosial dan budaya daring seringkali menghasilkan kecemasan dan perasaan tidak mencukupi di kalangan Generasi Z.

*Tantangan Sosial dalam Era Digital*

Era digital membawa berbagai kemudahan dan keuntungan, tetapi juga menghadirkan
sejumlah tantangan sosial bagi Generasi Z. Dalam lingkungan yang semakin terkoneksi secara digital, Generasi Z dihadapkan pada berbagai tantangan yang memengaruhi kesejahteraan mereka secara sosial, emosional, dan psikologis. Berikut adalah beberapa tantangan sosial utama yang dihadapi Generasi Z dalam era digital:

1. Kesehatan Mental
Penggunaan teknologi digital, terutama media sosial, telah dikaitkan dengan peningkatan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan
tidur. Terpaparnya Generasi Z pada tekanan sosial, perbandingan sosial, dan cyberbullying melalui platform digital dapat mengganggu kesehatan mental mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun