Mohon tunggu...
Argya Dharma Maheswara
Argya Dharma Maheswara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta

Manusia yang hidup di segala musim, gemar berkelana, menyukai hal-hal unik untuk dipotret lalu ditulis sebagai sebuah karya yang bisa dibagikan untuk dirasakan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Malam Kudus: Pemersatu Dunia dari Penderitaan

25 Desember 2021   07:30 Diperbarui: 25 Desember 2021   08:25 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Holy Infant so tender and mild" 

"Schlaf in himmlischer ruh!"

"Sleep in heavenly peace"

Semua dinyanyikan secara bersahutan, dari kejadian tersebut pada keesokan paginya kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata. Hal romantis pun terjadi, mereka saling bertanding sepakbola, bertukar kado natal berupa rokok dan coklat sampai berkeluh kesah akan kerinduan terhadap keluarga. 

Kini Malam Kudus merupakan lagu yang tidak bisa dilepaskan dari perayaan Natal. Lagu yang lahir dari sebuah masa sulit yang terus hidup di berbagai masa. Iramanya merambah semua golongan dari bawah sampai atas. Inilah yang disebut mahakarya. Disinilah Malam Kudus akan selalu identik dengan Natal sebagai titik renungan akan sebuah permulaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun