"Holy Infant so tender and mild"Â
"Schlaf in himmlischer ruh!"
"Sleep in heavenly peace"
Semua dinyanyikan secara bersahutan, dari kejadian tersebut pada keesokan paginya kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata. Hal romantis pun terjadi, mereka saling bertanding sepakbola, bertukar kado natal berupa rokok dan coklat sampai berkeluh kesah akan kerinduan terhadap keluarga.Â
Kini Malam Kudus merupakan lagu yang tidak bisa dilepaskan dari perayaan Natal. Lagu yang lahir dari sebuah masa sulit yang terus hidup di berbagai masa. Iramanya merambah semua golongan dari bawah sampai atas. Inilah yang disebut mahakarya. Disinilah Malam Kudus akan selalu identik dengan Natal sebagai titik renungan akan sebuah permulaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H