Mohon tunggu...
iswahyudi
iswahyudi Mohon Tunggu... Guide -

Traveller - Tourism Consuntant -Tour Guide - Kawah ijen Base Camp Provider

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Destinasi Wisata Modal Dengkul

6 November 2015   20:40 Diperbarui: 11 November 2015   06:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Destinasi wisata modal dengkul

Apabila kita ingin mendatangkan serangga , pasang aja lampu mercuri di tengah sawah, maka semua serangga datang mendekati karena tertarik cahaya, tapi itu mahal. Pingin murah??? Tanam aja bunga bunga yang indah dan harum , bersihkan rumput liar buat nyaman serangga untuh hinggap menghisap sari madu bunga

(Tulisan ini terdiri dari artikel- artikel yang saling berkaitan)

artikel 1#

Vegetarian ala Sukowono Kecil

Suatu hari perbatasan desa Sukowono kecil dan Jambe Wungu kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso ……hamparan padi menghijau yang ditengahnya mengalir sungai yang sangat bersih dan airnya jernih, terlihat seorang perempuan desa yang sudah tua membersihkan sayuran sejenis enceng gondok yang tumbuh diantara tumbuhan padi.Kemudian terjadi dialog antara wisatawan dengan seoeang guide:

Turis   : “ apa yang dilakukan perempuan itu?....

Guide   : Kamu tau, dinegaramu vegerarian mungkin sebuah gaya hidup, tapi disini mereka melakukan vegetaeian setiap hari… karena membeli lauk sangat mahal bagi mereka’

Turis    : Sungguh??? Ini sangat natural sekali…. Ini surprise bagi perjalanan saya di Jawa,,,,wow, kamu harus memberi tahu turis-turis yang datang ke Bali, MEREKA SEHARUSNYA DATANG KESINI…”

Suatu hari pada bulan September tahun 2012 di sebuah hotel di Bondowoso, sebuah keluarga wisata dari Belanda yaitu Mr. John dan Michelle istrinya, beserta dua orang anaknya yang masih berusia kira-kira sekolah dasar mengalami kebingungan untuk mendatangi sebuah lokasi yaitu kebun kopi. Dalam peta yang dibawa mereka tertulis di daerah kecamatan Pujer adalah area kopi. Tetapi pihak hotel menunjukan bahwa kebun kopi berada di Sempol yaitu sebagai kawasan wisata yang terkenal adalah Kawah Ijen. Tetapi wisatawan tersebut enggan ke kawah ijen karena waktunya terbatas. Merasa kebinggungan, maka pihak hotel menghubungi seorang guide dari Himpunan Pariwisata Indonesia ( HPI) untuk member service kepada tamunya.

Singkat kata, sang guide menyanggupi tour ke daerah yang ditunjukan dipeta tersebut ( Pujer) sesuai permintaan sang wisatawan dengan deal seharga Rp. 350.000,- untuk jasa guide dan tranportasi tour dengan mobil dengan durasi sekitar 3 jam sesuai kesepakatan.

Setelah melewati daerah Bataan, kendaraan melaju sampai pasar pujer. Merasa belum ketemu tujuan yang dicari, meka kendaraan terus melaju sampai daerah Kembang sesuai peta yang dibawa sang wisatawan. Sampai di pertigaan Kembang, wisatawan turun untuk melihat persawaan dan mulai orientasi lagi sesuai tujuan awal yaitu kebun Kopi. Setelah bertukar pendapat maka sang guide memberikan saran untuk menganti dengan tour desa dan disepakati oleh wisatawan. Kendaraan berbalik arah menuju pasar Pujer, kemudiaan belok kiri ke Daera desa bernama Sukawono Kecil ( Kabeneh Kenik). Disitu wisatawan menikmati pemandaangan daerah pedesaan pedalaman, dan mulai terlihat ketakjuban dari Michelle yang inten mendengarkan [enjelasan dari pramuwisata tentang tanaman disekitar jalan yaitu kebun coklat, palawija dan tanaman sayur. Akhirnya sampailah pada desa Jambe Wunggu, Michelle meminta ber4henti dan tueundari kendaraan. Dia berjalan kesana kemari untuk mengambil gambar melalui kamera DSLR adan terluhat takjub sambil menikmati pemandaangan.

Memang ditempat perberhentian tersebut terlihat sebuah keelokkan pemandangan dan kedamaian suasana pedesaan. Hamparan padi nan hijau itu pun menjadi elok didampingin aliran sungai yang jerih. Dari ujung jalan hamparan padi itu hanya sesekali, ada pick up yang mengangkut komoditas pertanian disana.

Terlihat Michele memperhatikan seorang perempuan tua yang memetik sayuran di tepi sungai.dan kemudian membawanya pulang. Sang Guide berkata kepada Michele, “lihatlah orang tua itu..... kalau di negaramu vegetarian menjadi gaya hidup. Tapi kalau di sini, sudah jadi kehidupan sehari-hari, dikarenakan mereka tidak mampu membeli lauk pauk”.

Terlihat Michelle sangat tertarik situsasi tersebut, kemudian berkata,” kenapa wisatawan itu mendatangin Bali ? seharusnya mereka datang ke sini dan kamu harus memberi tahu semua wisatawan di sini sangat indah dan natural”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun