2. Hilangkanlah semua sifat merusak hati
Karena pada dasarnya, Al-Qur'an merupakan kitab suci. Suci dalam artian, bebas dari segala yang buruk-buruk. Dimana apabila sesuatu yang suci dicampur dengan maksiat, maka tidak akan pernah bersatu bahkan saling menolak. Oleh karena itu, kita hendaknya membuang segala sifat-sifat buruk yang dapat merusak hati bahkan jiwa kita, karena hal itu, akan membuat hidup menjadi lebih tenang dan apa yang kita lakukan akan menjadi berkah. Â Â Â
3. Lakukanlah secara tenang dan perlahan.
Proses menghafal merupakan proses memindahkan objek yang akan dihafal ke memori fikiran kita. Jadi, agar dapat maksimal, maka buatlah fikiran menjadi tenang terlebih dahulu, karena jika fikiran belum tenang atau tidak stabil, maka akan sulit untuk menangkap apa yang akan di hafal. Dalam artian, kita harus tenang dalam memperhatikan huruf demi huruf hingga ke kalimat di dalam Al-Qur'an. Selain itu, kita juga harus memperhatikan segala bentuk tajwidnya (hukum bacaannya), mulai dari cara membaca huruf, letak harakat hingga ke panjang pendeknya. Karena panjang pendek, cara membaca huruf hingga ke harakatnya, maka itu akan mempengaruhi arti dari setiap ayat Al-Qur'an tersebut. Maka lakukanlah dengan tenang.
4. Fokuskan pada ayat atau surah yang satu
Maksudnya, apabila kita menghafal Al-Qur'an, maka fokuskan pada ayat atau surah yang kita hafal, sampai ayat atau surah tersebut benar-benar telah hafal sepenuhnya. Apabila belum sepenuhnya hafal, jangan pindahkan hafalannya ke ayat atau surah yang lain, karena itu akan membuat hafalan yang pertama menjadi tidak maksimal bahkan bisa hilang. Dengan seringnya mengulang, kita dapat banyak keuntungan, seperti hafalan semakin kuat, pahala yang berlipat dan keberkahan atas hafalannya.
5. Sering-sering mengulang pada waktu shalat
Langkah selanjutnya yaitu mengulang hafalan pada saat shalat. Ini adalah salah satu cara efektif agar hafalan semakin kuat. Terutama pada shalat-shalat sunnah, seperti shalat sunnah tahajjud, shalat sunnah dhuha dan lainnya. Bagilah jumlah ayat yang dihafal dengan jumlah rakaat shalat yang dilakukan.Â
Demikianlah sedikit artikel dari saya, walaupun hanya sedikit, semoga bermanfaat bagi kita semua.Â
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H