PT KAI telah memberlakukan tiket dengan kapasitas yang sudah ditentukan sesuai dengan keretanya , yaitu tiket tempat duduk dan tiket tanpa tempat duduk sejak usai lebaran tahun kemarin, Lalu bagaimanakah pemberlakuannya di masyarakat ?
Pada Kereta Eksekutif dan Bisnis , tentunya hal ini tidak akan ada masalah , namun , pada kelas ekonomi , bahkan tiket harus di pesan jauh - jauh hari sebelum keberangkatan , semisal sekarang adalah dapat dipesan sejak 90 hari sebelum keberangkatan untuk tiket Ekonomi jarak jauh , namun tidak berlaku bagi tiket lokal . Pada kereta api lokal , tiket hanya dapat dibeli ketika hari keberangkatan , al hasil cara - cara licik pun mulai bermunculan , mulai dari penumpang gelap yang membayar tiket di atas kereta sampai penumpang yang rela naik di atas atap kereta , tentunya pembatasan ini akan sangat merugikan PT KAI , PT KAI seharusnya menambah gerbong terlebih dahulu sebelum menjalankan kebijakan pembatasan kereta ,
Namun jika tiket dibatasi , otomatis Jumlah pendapatan pun semakin menurun , lalu bagaimana caranya PT KAI menambah gerbong jika Pemasukan Menurun ... . . . .????
Kemarin saya berkesempatan untuk naik kereta Api Dhoho ( Tujuan Surabaya - Blitar ) biasanya kereta api dhoho sangat tertib daripada KRD ( Tujuan Surabaya Kertosono ) , di kereta api Dhoho , sepertinya kelebihan muatan sehingga banyak yang naik di atap kereta sehingga membahayakan penumpangnya.
Hal ini kemungkinan terjadi setiap sabtu sore untuk arah ke blitar , selain itu kereta api dhoho biasanya tertib aman dan terkendali ,
andaikan kereta api arek surokerto berjalan pasti saya tak akan kesusahan seperti ini :-(
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H