Mohon tunggu...
Argian Khairullah
Argian Khairullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik semester 3

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak dari Infinite Scrolling TikTok

1 Januari 2024   12:31 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengguna media sosial di Indonesia dari tahun ke tahun selalu menunjukkan grafik yang tinggi, untuk pengguna TikTok di Indonesia Sendiri mencapai 106,51 juta pada Oktober 2023. Bahwa hampir 90% masyarakat Indonesia yang menggunakan internet, dan memiliki media sosial. Hal ini terus berkembang dan menjadi suatu kebiasaan yang terus dilakukan oleh setiap individu, TikTok merupakan Aplikasi dengan daya tarik yang sangat tinggi. Dapat membuat penggunanya mampu menghabiskan waktu lebih dari 3 jam perhari, hanya untuk scrolling dan melihat-lihat konten yang disajikan oleh sesama penggunanya.

Pengguna TikTok memang menembus batas usia. Tidak hanya kaum millennial dan digital native, sebagian besar pemilik smartphone baik tua maupuan muda memiliki aplikasi ini. Mereka juga menjadi pengguna aktif TikTok dengan tidak jarang mengunggah video hasil kreatifitas mereka. Tingginya penggunaan Tiktok dapat menimbulkan dampak-dampak yang tidak diinginkan,biasanya dampak ini menyerang mental, dan perilakupenggunanya.

Menurut saya ketika pengguna terus terpaku pada layer ponsel mereka, mereka dapat mengalami sejumlah hal yang berkaitan dengan kelelahan mental yang sangat menganggu. Mental yang terus menerus memproses informasi baru dalam durasi singkat dari setiap video yang ditonton, dapat menimbulkan kebingungan dan kelelahan yang tidak disadari oleh penggunanya, terutama saat aktivitas ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan tanpa jeda yang cukup. Hal ini tentu saja akan menimbulkan peningkatan stress dan kecemasan yang dapat terjadi ketia pengguna merasatertekan untuk terus-menerus mengikuti konten yang tidak sesuai ekspetasi nya.Dalam hal ini, tentu setiap aspek sosial juga memiliki peran penting. 

TikTok seringkali menjadi salah satu tempat bagi sebuah konten yang sudah diproduksi dengan baik, dan menciptakan sebuah gambaran yang kerap kali berbeda dengan kenyataan. Setiap pengguna yang terllu terpaku paa setiap konten biasanya akan merasa ingin lebih dan tidak merasa puas dengan kehidupan yang sedang mereka jalani. Masalah ketidakpuasan ini seringkali dikatakan dengan sebutan "Fomo" dimana setiap pengguna merasa kehilangan momen TikTok orang lain.

Setiap pembuat konten seringkali mendapat tekanan tersendiri karena dengan adanya like dan views, hal ini memberikan beban ekstra pada kesejahteraan mental. Pengguna mungkin merasa terdorong untuk selalu tampil di depan umum, meningkatkan kecemasan performa dan kekhawatiran akan penilaian orang lain. Penerimaan sosial yang diukur dalam bentuk angka-angka seperti like dan views dapat menjadi tolak ukur keberhasilan bagi banyak pengguna, yang pada gilirannya dapat memperburuk masalah kesejahteraan mental. 

Dampak dari scrolling TikTok yang berlebihan juga menyerang ke aspek perilaku sehari-hari. Waktu yang dihabiskan untuk scrolling dapat mengganggu produktivitas dan fokus. Pengguna mungkin menemukan diri mereka kehilangan jam-jam berharga yang seharusnya digunakan untuk yang mungkin mereka lihat dalam konten pekerjaan, belajar, atau kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Ketidakseimbangan dalam penggunaan waktu ini dapat berdampak langsung pada pencapaian tujuan pribadi dan profesional.

Selain itu, ketika aktivitas di dunia maya mendominasi waktu dan perhatian, interaksi sosial di dunia nyata dapat terabaikan. Hal ini karena keterlibatan yang berlebihan dengan TikTok dapat menyebabkan pengguna kurang aktif secara sosial, mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk berinteraksi dengan teman, keluarga, atau lingkungan di sekitarnya. Ketergantungan pada interaksi maya dapat merugikan keterampilan sosial dan kemampuan untuk membentuk hubungan interpersonal yang sehat dan bermakna. Dari dampak scrolling TikTok yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Paparan terus-menerus terhadap layar ponsel dapat mengganggu pola tidur alami, terutama jika pengguna menggunakan platform ini pada larut malam. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.

Penggunaan ponsel yang berkepanjangan dalam posisi tertentu saat melakukan scrolling juga dapat menyebabkan masalah ergonomis dan ketidaknyamanan fisik. Masalah seperti sakit leher, bahu, dan tangan dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius jika tidak diperhatikan.Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pengguna mengalami dampak negatif ini. Banyak orang dapat menggunakan TikTok dengan bijak, menikmati konten tanpa terperangkap dalam lingkaran negatif. Beberapa pengguna bahkan dapat menggunakan platform ini sebagai sumber inspirasi dan kreativitas.

Nah dengan itu kita harus bisa mempunyai cara untuk berhenti, pengguna bisa menggunakan cara- cara berikut:

1. Jadi Pengguna Pasif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun