Mohon tunggu...
Arghya N. Dianastya
Arghya N. Dianastya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Finding The Truth

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bisnis Sepakbola Thailand (TPL) Menguntungkan?

5 Mei 2014   22:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

...menengok liga paling professional di Asia Tenggara. Bagaimana klub papan tengah punbisa meraup keuntungan  yang menggiurkan. Mungkinkah kita seperti mereka?

BELAJAR DARI CHAINAT FC
Hari ini (4 Mei 2011) saya berkunjung ke Stadion KhaoPlong, Chainat FC. Salah satu klub papan tengah Thailand Premier League. Chainat FC ini terbilang klub kecil, baru terbentuk tahun 2009 lalu.

JUMLAH PENONTON LIGA THAILAND

Di jeda pertandingan sebelum babak kedua di mulai, di Electric Board muncul jumlah penonton yang datang pada match day 11 itu. Announcer pertandingan mengumumkan bahwa ada sekitar 5500  penonton yang datang, saya lupa jumlah pastinya, dan yang unik lagi, selain jumlah penonton, ternyata disetiap pertandingan juga disebutkan kalkulasi pendapatan klub hari itu dari keuntungan penjualan tiket. Jumlah yang didapat pada match day itu sekitar 550.000 Bath, lagi saya lupa berapa nilai pastinya, tapi berkisar apa yang saya sebutkan diatas.

TIKET PERTANDINGAN LIGA THAILAND MAHAL ?
Dari beberapa stadion yang sudah saya kunjungi, rata-rata tiket harganya sekitar 100 Bath - 200 Bath, dari kelas supporter hingga tribun Timur dan Utara. Khusus untuk VIP, harganya bisa sampai 500 Bath - 1000 Bath. Disebut VIP di Liga Thailand dikarenakan penonton yang memesan tiket VIP bakal mendapatkan ruang khusus sekitar 2x2 meter beserta sofa, AC, kudapan, dan TV Plasma.

Bisa dikatakan,  dengan fasilitas yang didapat, walaupun permainan tim juga tidak terlalu bagus, tiket di Liga Thailand bisa dikatakan tidak mahal. Bandingkan dengan harga tiket Di Liga Indonesia bisa Jauh lebih mahal ketimbang Liga Thailand. Seperti yang saya katakan tadi, di Thailand harga tribun utama (timur barat) hanya berkisar 200 Bath, atau 70.000 Rupiah. Di Indonesia harga tiket VIP bisa capai 150.000 Rupiah !!!

KALKULASI KEUNTUNGAN KLUB TPL DALAM SEHARI
1 Bath setara dengan 350 Rupiah. Keuntungan dari klub kecil macam Chainat FC dari penjualan tiket yang diinformasikan ke penonton tadi sekitar 550.000 Bath, atau setara dengan 192.500.000 Rupiah !!!

Keuntungan itu belum dari sponsor dan Marchandise Original. Di Liga Thailand, semua supporter pakai Marchandise original. Jersey original berkisar 500 Bath hingga 1000 Bath. Tidak hanya kostum yang di jual, tapi majalah, slayer, ijin membuka lapak dagang dari pedagang kaki lima, hingga air mineral dan snack pun bisa di kasih label klub dan di jual untuk pemasukan klub. Jadi anggap saja, dalam sekali pertandingan, klub gurem tapi professional semacam Chainat FC bakal mendapatkan keuntungan kotor 200.000.000 Rupiah dari Tiket, Sponsor, Hak Siar dan Marchandise !!

KLUB TPL PUNYA ALOKASI DANA YANG EFISIEN
Saya bukan Manajer klub, tapi yang paling banyak menghabiskan biaya adalah untuk membayar gaji pemain dan official serta pelatih, plus mungkin biaya operasional stadion.

Klub macam Chainat FC yang banyak menggunakan pemain lokal (3 pemain asing bermain di lapangan) tentu tidak terlalu berat umtuk membayar gaji pemain. Sama halnya dengan gaji pelatih dan official.

Target utama tim seperi Chainat adalah bertahan di Premier League agar tetap dapat sponsor, dan penonton tetap datang setiap minggu sebagai sumber utama penghasilan tim. Maklum, Liga Thailand bisa dikatakan tidak mempunyai suporter sefanatik Liga Indonesia.

Jadi jelas jika klub ini bisa surplus pendapatan, dan surplus tersebut digunakan untuk mengembangkan bisnis klub. Seperti yang anda ketahui, Sepakbola Thailand merupakan ajang bisnis yang menggiurkan, buktinya banyak manajer asing masuk dan menanamkan modal, macam Chonburi FC yang punya Manajer orang Jepang.

KEUNTUNGAN KLUB LIGA INDO BISA LEBIH MENGGIURKAN !!!
Bagaimana dengan Liga kesayangan kita? Jika klub Divisi Utama seperti PERSID Jember (kota kelahiran) saja punya sekitar 7000 suporter setia dan fanatik, keuntungan yang di dapat bakal lebih besar lagi.

Jika manajemen klub dan liga di tata sedemikian rupa, sehingga sponsor bisa datang, maka penghasilan klub bisa lebih besar dari Liga Thailand, bahkan Thailand Premier League sakalipun.

Bayangkan jika klub macam Persib, Arema, Persija, atau bahkan Persijap dan Persela sekalipun ditunggangi secara baik, keuntungan tim bisa jauh lebih tinggi, bisa Milyaran dalam sehari. Mungkin untuk klub medioker, 500 juta rupiah dalam sehari bisa di raup !!

Banyak klub di Indonesia yang memasang target bertahan di liga, sehingga tidak perlulah membeli pemain mentereng dan pelatih berkelas. Dengan keuntungan yang jauh lebih besar dari kalkulasi Chaimat FC tadi, seharusnya klub bisa surplus pendapatan, dan bisa dijadikan dana untuk pembenahan infrakstuktur dan manajemen klub.

Dan saya kira suporter Indonesia akan rela bayar tiket mahal asal fasilitas yang disuguhkan juga memuaskan, Jadi keuntungan bisa dilipatgandakan.

KEMANA LARINYA ITU UANG BANG ?? MASIH MASUK AKAL SERING NUNGGAK GAJI PEMAIN ??
Sekarang bisa anda simpulkan sendiri, masuk akal tidak jika di Liga Indonesia masih banyak tunggakan gaji pemain? Harga tiket Di Liga Indonesia bisa Jauh lebih mahal ketimbang Liga Thailand. Di Thailand harga tribun utama (timur barat) hanya berkisar 200 Bath, atau 70.000 Rupiah. Di Indonesia harga tiket bisa capai 150.000 Rupiah !!!

Kemanakah uang Milyaran rupiah dari hasil penjalan tiket di Liga Indonesia? Apakah dengan uang segitu banyak masih tidak bisa membuat toilet stadion wangi? Membuat parkir sepeda motor yang anti preman parkir? Tidak bisa memberikan servise yang lebih baik dan memanjakan penonton? Tidak bisa menata lapak PKL stadion? Mengapa tidak bisa memberantas calo yang merugikan sporter setia. Mengapa dengan uang sebanyak itu masih netek sama APBD dan gak bisa mendatangkan sponsor? Dan yang lebih serius, mengapa dengan uang segitu banyak tidak bisa membuat liga yang lebih professional ? Kemanakah larinya uang itu?

JIKA THAILAND MAMPU, MENGAPA KITA TIDAK
Jika Liga Thailand (TPL) dengan sporter yang kembang-kempis, senin-kamis, dan tidak sefanatik Liga Indonesia bisa, maka secara mutlak dengan animo sporter yang hardcore macam suppporter liga jeegeer atau liga-liga lain juga bisa, sebernya ^^

Entah saya yang tidak bisa menghitung atau anda tidak mau berfikir sederhana. Tapi jika ada yang salah dari tulisan saya, mohon dibenarkan. Ini hanya sudut pandang pecinta sepakbola nasional, yang tidak tahu menahu tentang politik bola..

JAYA TERUS LIGA INDONESIA DAN TIMNAS. Tetaplah Menjadi Jebreeeeet !!

-Chainat, 04 Mei 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun