Berbeda dengan perhelatan sebelumnya yang membagi setiap club ke dalam 8 grup besar berisikan 4 tim, maka kali ini UEFA akan menyatukan mereka semua ke dalam sebuah grup besar. ke 36 club tersebut berisikan 32 club yang berhasil meraih juara atau pun peringkat teratas dari setiap liga di Eropa dan 4 club yang berhasil lolos dari babak kualifikasi. Jumlah club yang di ambil dari tiap liga akan berdasarkan poin koefisien liga tersebut di ranking UEFA.
Dengan menyatukan semua club ke dalam 1 buah grup besar tentu bukan berarti semua tim akan bertemu, melainkan hanya akan bertanding sebanyak 8 kali. Untuk menentukan siapa lawan mereka, maka setiap club akan di bagi ke dalam 4 pot yang di tentukan berdasarkan peringkat koefisien ranking UEFA. Lalu setelahnya akan di adakan undian dimana setiap club akan bertemu 2 lawan dari setiap pot tersebut. Sebagai contoh Real Madrid akan bertemu Dortmund dan Liverpool dari pot 1, AC Milan dan Atalanta dari pot 2, dan seterusnya.
Perbedaan berikut dari babak grup sebelumnya adalah jika dulu setiap club akan bertanding sebanyak 2 kali melalui sistem kandang-tandang dengan masing-masing club lawan mereka, maka kali ini mereka hanya akan bertemu sebanyak 1 kali saja. Hal ini di karenakan 8 pertandingan yang mempertemukan 8 lawan berbeda tersebut hanya akan di bagi ke dalam 4 laga kandang dan 4 laga tandang saja. Maka kesempatan setiap club untuk membalas dendam dari kekalahan saat pertemuan mereka hanya akan dapat di lakukan di fase berikut jika mereka lolos atau pun di liga champions berikutnya. Setiap kemenangan akan menghasilkan 3 poin, 1 poin untuk hasil imbang, dan 0 poin untuk kekalahan yang pada akhirnya menentukan peringkat akhir setiap club. Untuk melihat jadwal dan hasil pertandingan babak grup Liga Champions 2024 bisa di lihat di situs okestream.
Babak Gugur
Setelah babak grup maka setiap tim akan memasuki babak gugur 16 besar. ke 16 tim tersebut berisikan 8 tim peringkat teratas dan pemenang dari play-off peringkat 8 hingga  peringkat 24. Tim yang lolos akan bertemu dan saling mengalahkan hingga babak final untuk merebut gelar juara. Tim yang akan kalah langsung di nyatakan gugur, dan sistem yang berlaku sejak play-off hingga babak semi final adalah kandang tandang.  Hal ini tidak jauh berbeda dengan sistem dari format yang lama. Sebagai catatan tim yang tidak lolos dari babak grup kali ini tidak akan berpartisipasi ke dalam liga Eropa atau kasta kedua seperti perhelatan sebelumnya.
Babak Final
Persaingan yang panjang sejak babak grup dan gugur dari turnamen para juara liga di Eropa ini akhirnya akan berujung di babak final yang akan mempertemukan 2 club yang berhasil lolos dan mengalahkan lawan-lawannya. Pertandingan ini akan diadakan di lokasi netral berdasarkan hasil pilihan UEFA. Bila tidak ingin ketinggalan menyaksikan tontonan menarik dari laga club-club top liga eropa ini atau pun tim favorit anda berlaga bisa menyaksikannya melalui saluran resmi atau pun livestreaming yang menayangkan pertandingan-pertandingan tersebut. Untuk tutorial menyaksikan pertandingan melalui livestreaming bisa di dapatkan di situs sportsjournalism.
Pengaruh Format Baru Liga Champion Terhadap Sepakbola
Walaupun UEFA melakukan perubahan format ini dengan tujuan yang baik menurut mereka, masi banyak opini beragam mengenai hal ini. Dengan jumlah pertandingan yang lebih banyak dan peluang terjadinya Big Match tentunya sudah pasti merupakan hal yang baik bagi para penggemar. Di sisi lain persaingan yang lebih ketat tentunya juga akan memberikan evolusi yang baik bagi perkembangan sepakbola, akan tetapi tidak semua orang setuju akan hal tersebut.
Alasan yang di berikan cukup mendasar, karena dengan jumlah pertandingan lebih banyak jelas akan melelahkan untuk para pemain. Faktor kelelahan ini bukanlah meraupakan hal sepele, karena jelas pemain akan kesulitan memberikan performa terbaik mereka yang justru berlawanan dengan harapan para suporter. Sedangkan hal lain yang lebih vatal adalah kemungkinan cedera yang bisa membahayakan karir pemain.
"Tidak ada yang bertanya kepada para pemain apa pendapat mereka tentang menambah jumlah pertandingan, jadi mungkin pendapat kami tidak penting. Namun, semua orang tahu apa yang kami pikirkan tentang menambah jumlah pertandingan. Semua orang sudah lelah dengan hal itu. Namun, kami harus tetap fokus pada tantangan besar yang akan kami hadapi besok." Allison, Kiper Liverpool dan timnas Brazil
Cita-cita UEFA untuk memberikan persaingan yang lebih kompetitif ini pun justru juga bisa merugikan tim-tim yang lebih kecil, karena untuk menghindari kelelahan tersebut setiap tim tentunya wajib melakukan rotasi. Tentunya hal ini sulit dilakukan karena untuk memiliki kualitas merata antara pemain inti dan bangku cadangan membutuhkan biaya yang besar. Tentunya kejutan yang mungkin terjadi tidak bisa di kesampingkan.