Mohon tunggu...
Arga Ryan Saputra
Arga Ryan Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - asal Klaten, Jawa Tengah

Mahasiswa FISIP UNS, Prodi Ilmu Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Edukasi Peningkatan Pemahaman dan Kepedulian Masyarakat terhadap Bahaya dan Penularan Covid-19

5 September 2020   00:00 Diperbarui: 21 Januari 2021   23:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian masker kain kepada warga. (Dokumen Pribadi)

KLATEN-Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia semakin meningkat. Segala upaya telah dilakukan untuk menekan jumlah agar tidak semakin membludak. UNS melalui kebijakan kampus, telah mengakomodir dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMPM) yang masuk kedalam penilaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) COVID-19 Rekognisi. 

Penulis merupakan mahasiswa aktif prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) angkatan 2017. Kegiatan KKN berlangsung Di Dukuh Pondok Rt 01 Rw 04, Desa Pondok, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Dra. Retno Suryawati, M.Si.  Pelaksanan kegiatan ini memiliki konsep edukasi terhadap masyarakat dalam menghadapi situasi "penting", karena menyangkut banyak orang, yaitu COVID-19.

Selama kurun waktu 45 hari, penulis melaksanakan berbagai program kegiatan dengan Output memberikan pemahaman tentang kepedulian masyarakat akan bahaya dan penularan COVID-19. Adapun rangkaian kegiatan yang telah berjalan adalah, penyampain informasi tentang perkembangan jumlah COVID-19 baik dalam lingkup Lokal atau pun Nasional, edukasi cara mencuci tangan yang benar serta pembuatan Handsanitizer dari bahan alami, dan pembagian masker kain. 

Semua program tersebut, berjalan secara Online maupun Offline. Tentu dalam prakteknya, kegiatan secara Offline tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak. Kegiatan Online yang dilakukan adalah penyampaian informasi yang dikemas kedalam poster digital dan video tutorial mencuci tangan &  pembuatan Handsanitizer  yang masing masing diunggah kedalalam media sosial melalui platform Instagram, Whatsapp & Youtube. 

Handsanitizer dari Daun Sirih. (Dokumen Pribadi)
Handsanitizer dari Daun Sirih. (Dokumen Pribadi)

Sementara kegiatan Offline yang ada adalah membagikan masker kepada warga, edukasi pembuatan tempat cuci tangan sederhana, serta penempelan pamlet. Dari semua kegiatan yang telah terlaksana, program kegiatan bagi masker adalah yang memiliki realisasi paling besar. Dikatakan demikian karena warga yang menerima masker rata-rata memakai dalam keseharian dan saat beraktivitas, sehingga tujuan dari program kegiatan berhasil diimplementasikan dengan baik. 

Pemberian masker kain kepada warga. (Dokumen Pribadi)
Pemberian masker kain kepada warga. (Dokumen Pribadi)

Walaupun berlokasi di  "kandang" sendiri, tidak menutup kemungkinan adanya faktor penghambat dalam menjalankan serangkaian program kegiatan selama satu bulan penuh . Belum terbiasa-nya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keseharian, mengharuskan untuk terus menerus diingatkan, seperti halnya mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan yang belum bisa menjadi "kebiasaan" walaupun sudah ada edukasi terkait hal itu. Namun dari semua yang ada, jika disimpulkan program kegiatan yang telah terlaksana pada nyatanya memberikan pengaruh dan direspon secara baik oleh warga Desa pondok. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun