Mohon tunggu...
Emiya Kiritsugu
Emiya Kiritsugu Mohon Tunggu... -

Semakin tinggi cita - citamu, semakin sedikit waktu santaimu. Setiap kehidupan ada kualitasnya, dan kualitasmu ditentukan oleh kualitas kesibukanmu. -Khalid Al-Mushlih

Selanjutnya

Tutup

Politik

Disproporsional Dualisme SBY

2 April 2013   10:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:52 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1364873748328966869

Terpilihnya SBY dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai Ketum PD menimbulkan kontroversi besar di kalangan elite politik. Selain menjadi Ketum, SBY juga menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Pembina, dan Ketua Dewan Kehormatan. Terkait hal ini Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) mengatakan "terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat justru membangun kesadaran publik bahwa Demokrat bukan partai modern yang mampu mencetak kader berkualitas sebagai pemimpin."(tempo) Jika melihat usia dari berdirinya partai ini pada tahun 2001, aneh rasanya jika partai ini belum bisa mencetak kader - kader yang berkualitas. Hampir dari setiap kader partai ini yang memiliki jabatan di pemerintahan tersangkut kasus korupsi. Maka tidak heran jika partai ini merupakan partai terbesar yang melakukan tindakan korupsi. Dikatakan bahwa naiknya popularitas partai ini dikarenakan figuritas pada SBY. Setelah SBY turun, maka partai ini pun akan kehilangan popularitasnya. Benar ternyata bahwa sebuah partai yang dibangun dengan pencitraan atau figuritas dari seorang tokoh akan jatuh ketika tokoh tersebut lengser. Maka, dualisme posisi SBY pun dipertanyakan tentang keberpihakan nya. Sebagai seorang presiden sudah selayaknya urusan partai harus ditanggalkan. Karena seorang Presiden dipilih oleh rakyat dan untuk rakyat, bukan hanya dari orang - orang partainya. Hal ini juga diungkapkan oleh mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra "Sebenarnya saya enggak mau berkomentar. Tapi, kalau ditanya bagaimana pendapat saya? Andai kata saya sebagai presiden saya akan lepaskan jabatan di partai itu. Sebab saya pikir presiden itu harus berdiri di atas semua golongan," PD mendukung penuh SBY sebagai Ketum agar bisa menyelematkan PD dalam keterpurukannya saat ini. Para kader menganggap bahwa SBY adalah juru selamat yang bisa membawa kembali kejayaan partai ini. Berhasil atau tidaknya strategi partai ini, kita akan menyaksikan bersama di pesta demokrasi RI 2014. (anp)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun