Aku selalu menyukai bola matamu,
Membuatku larut dan hanyut dalam kedamaian.
Setidaknya untuk melupakan segala kepenatan,
Dalam hiruk-pikuk dunia yang penuh kefanaan.
Aku selalu menunggu ketika kamu menatapku,
Dengan mata sayu seakan berbicara "Aku sudah siap, silakan cerita semua yang engkau mau kepadaku."
Yang menjadi ucapan hangat dari mata,
Ketika mulut kehilangan kata-kata,
Ketika pikiran lari tak tentu arah,
Seakan memberi isyarat bahwa aku sedang tidak baik-baik saja.
Bahkan saat tangan sudah terlalu lelah untuk memeluk dan menggenggam,
Telinga terlampau penuh tentang segala risau dan kegelisahan,
Hingga bait demi bait dari mulut pun kehilangan magisnya.
Segala penat seolah menemukan obatnya,
Menatap matamu adalah hal termanis dari jatuh cinta.
Salam sayang, Rafli Siru.
Manado, 8 Desember 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H