Dalam masyarakat Muslim, pemahaman ideologi dan konsep keagamaan yang benar sangat penting. Salah satu pendekatan yang dianut sebagian besar Muslim di Indonesia adalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Aswaja). Aswaja mengacu pada pemahaman yang sejalan dengan Al-Qur'an, Hadits, Ijma' dan Qiyas yang dianut oleh Salafus Shalih (generasi awal umat Islam). Pemberian pemahaman ideologi Aswaja kepada orang awam merupalan tugas penting yang perlu dilakukan untuk membangun kesadaran keagamaan yang moderat dan mengindari ekstremisme.
Pentingnya Pemahaman Ideologi Aswaja antara lain ;
1. Membangun pemahaman yang benar
Pemahaman ideologi Aswaja membantu orang awam memahami ajaran Islam secara komprehensif. Hal ini penting agar mereka tidak terjerumus dalam pemahaman sempit atau keliru yang bisa menyebabkan ekstremisme atau toleransi.
2. Mendorong Moderatisme
Pemahanan ideologi Aswaja memiliki landasan yang moderat dan inklusif. Dengan mengajarkan prinsip-prinsip Aswaja kepada orang awam, kita dapat mendorong sikap moderat dalam beragama, menghargai perbedaan, dan menjalin kerukunan antar umat beragama
3. Melawan Radikalisme dan Ekstremisme
Salah satu tantangan terbesar dalam masyarakat saat ini adalah penyebaran radikalisme dan ekstremisme. Pemahaman ideologi Aswaja dapat menjadi antidotum (perlawanan) yang efektif melawan pemikiran ekstrem. Dengan memperkenalkan konsep-konsep Aswaja kepada orang awam, kita dapat membantu mereka memahami bahwa Islam adalah agama yang damai, toleran, dan menghargai keragaman
Strategi Pemberian Pemahaman Ideologi Aswaja kepada Orang Awam
1. Pendidikan Formal dan Informal
Pemahaman ideologi Aswaja dapat diberikan melalui pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi, serta melalui program-program pendidikan agama di masji dan lembaga keagamaan lainnya. Pendidikan formal dan informal harus memasukkan mata pelajaran atau program yang secara khusus mengajarkan konsep-konsep Aswaja kepada orang awam.
2. Penggunakan Media Massa dan Digital
Media massa dan digital memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan pemahaman ideologi Aswaja kepada orang awam. Artikel, buku, video, dan konten online dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan Aswaja yang moderat dan inklusif.
3. Pengajaran Langsung oleh Ulama dan Cendekiawan
Ulama dan cendekiawan yang memiliki pemahaman yang kuat tentang ideologi Aswaja harus terlibat aktif dalam memberikan pengajaran langsung kepada orang awam. Diskusi, seminar, dan ceramah umum dapat diadakan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep Aswaja.
4. Pembentukan Kelompok Studi
Kelompok studi tentang ideologi Aswaja dapat dibentuk di tingkat masyarakat untuk membahas dan memperdalam pemahaman ideologi Aswaja. Kelompok studi ini dapat dijalankan di tingkat komunitas, masjid, atau lembaga keagamaan dengan bimbingan ulama atau cendekiawan.
Jadi, pemberian pemahaman ideologi Aswaja kepada orang awam sangat penting dalam membangun kesadaran keagamaan yang moderat dan menghindari ekstremisme. Melalui pendidikan, penggunaan media, pengajaran langsung, dan pembentukan kelompok studi, pemahaman ideologi Aswaja dapat disebarkan secara efektif. Dengan demikian, kita dapat membentuk masyarakat yang berakhlak mulia, damai, dan saling menghormati dalam kerangka keberagaman agama.
Baca :
Abdurrohman Wahid, Islamku, Islam Anda, Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi. Mizan, 2002.
Din Syamsuddin, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Muslimin. Paramadina, 2006
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Lentera Hati, 2007.
Risalatul Uswah: Kitab Pendidikan Aswaja untuk Pemula. Kementrian Agama Republik Indonesia, 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H