Mohon tunggu...
KSM_29_UNISMA
KSM_29_UNISMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - kelompok

Bersama kami menuju desa yang produktif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Unisma Ikut Berkontribusi dalam Memasarkan Produk Strap Mask sebagai Bisnis Milenial di Era Pandemi

1 Maret 2022   09:30 Diperbarui: 1 Maret 2022   10:42 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok 29 KSM-UNISMA 2022 mengadakan kunjungan ke beberapa UMKM, industri rumah tangga di Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten malang, kamis 17/02.

Pandemi covid 19 belum menunjukkan titik terang yang signifikan, untuk dapat beraktivitas normal seperti tahun sebelumnya dimana belum adanya virus covid 19, pandemi covid 19 membuat masyarakat harus mengenakan masker kapanpun dan dimanapun. Pada situasi dan kondisi sekarang ini, kita dituntut untuk dapat berkreasi dan menjadi  kreatif dalam membangun suatu usaha yang dimulai dari apa yang menjadi kebutuhan orang-orang di sekitarnya. Misalnya banyak orang yang berjualan online dengan memanfaatkan sosial media untuk mempromosikan produknya.

Seperti halnya salah satu warga desa Sukolilo, Wajak, dan juga sebagai mahasiswa fakultas agama islam UNISMA angkatan 2018 ini, di tengah pandemi covid 19, Silvia Sandra yang kerap di sapa silvi membuat kalung masker atau biasa dikenal dengan strap mask yang dikaitkan dengan masker. Awalnya bisnis strap mask yang ditekuninya ini hanya dibuat kerena untuk mengisi waktu luang sebagai pemakaian pribadi, namun hal ini ternyata di lirik oleh teman-teman kampus yang pada akhirnya ingin membeli produknya tersebut. Dari sinilah bisnisnya dimulai. Memproduksi strap mask ini dilakukan Silvi bersama dengan sang ibu. Keterampilannya ini ternyata sudah dimulai sejak  bulan oktober tahun lalu, namun baru meningkat drastis hingga saat ini. Dengan keuletannya dalam membuat strap mask ini,  maka tak heran produknya banyak digandrungi oleh kalangan anak muda sampai orang tua.

Beragam produk aksessoris untuk menunjang penampilan diri agar tetap fashionable. Salah satunya adalah strap mask atau tali masker. Strap mask atau tali pengait masker jadi tren baru di kalangan milenial untuk tetap tampil lebih menarik meskipun memakai masker di masa pandemic ini. Apalagi jenis dan model strap mask ini bermacam-macam, baik untuk laki-laki maupun perempuan, mulai dari motif-motif unik,  berbagai macam tali ataupun rantai nuri, manik-manik lucu, bebatuan etnik, Mutiara, kristal,  dan sebagainya.

“Memproduksi tali masker untuk memotivasi masyarakat agar tetap mau memakai masker, dengan menggunakan tren yang tetap menjaga penampilan mereka. Penggunaan strap mask untuk mengaitkan masker juga akan lebih mempermudah memakai masker dan tidak ribet saat akan melepasnya. Tinggal melepas dari mulut lalu menggantungkannya di leher.” Ungkapnya.

Dengan berbagai pilihan model dan warna strap mask yang dibuatnya ini harga yang di tawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp 5000 – Rp 20.000. system pemesanannya ini bisa dipilih langsung barang yang ready atau bisa request model dengan system PO. Kelompok 29 KSM UNISMA berupaya untuk mengenalkan produk yang akan dijual kepada konsumen melalui media social “INSTAGRAM, E-COMMERCE SHOPEE”.  “hal yang kami lakukan ini guna mempermudah penjualan di media social, terutama untuk menarik minat pembeli” pemaparan dari ketua KSM 29 UNISMA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun