Mohon tunggu...
arga auliarahman
arga auliarahman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - seorang petualang yg suka makan

traveller blogger

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hindari Candu terhadap Media Sosial

15 Juli 2021   02:40 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:01 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

haii kawan kawan kembali lagi dengan saya arga aulia rahman dari universitas ahmad dahlan yang mengambil jurusan ilmu komunikasi dan sedang berada di tingkat 4. kali ini saya akan menulis dengan judul "daring membuat anak kecanduan internet"yaa semoga dengan tulisan yang kalian baca, khususnya untuk para orang tua agar lebih bisa mengawasi anakanya yang sedaang mengakses internet. dan semoa kalian para pembaca diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT. satu lagi, tetap safe dan selalu menaati protokol kesehatan yang ada, karna saat ini wabah COVID-19 di indonesia sedang marak maraknya sampai sampai dataper haari yang positif mencapai 40.000.

sebagaimana kalian ketahui pada saat ini kita semua sedang dilanda wabah yang dimana dunia ini serasa lumpuh. semua serba daring, mulai dari kerja belajar bahkan silaturahmipun dibuat menjadi daring. tidak lain dan tidaklah bukan ini semua dijalani agar dapat memutus rantai dari wabah penyakit yang sedang melanda dunia yaitu covid-19. 

apa kalian tau apa itu internet? ya itu adalah jaringan komunikasi yang menghubungkan komputer dengan jaringan komputer diseluruh dunia. menurut purbo (dalam prihatn 2005) internet adalah singkatan dari internasional network , yang didefinisikan menjadi suatu jaringan komputer yang sangat besar, dimana jaringan komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan kecil yang saling terhubung

sebagaimana kita ketahui bukan hanya dalam seksok ekonomi yang terdampak oleh wabah ini tapi juga dalam sektor pendidikan. dimana sekarang harus belajar virtual melalui aplikasi aplikasi seperti google meet, zooom, class room dll. banyak sekali murid bahkan guru yang sampai mengeluh karna keadaan ini, mau tidak mau, semua harus kita lalui. kita harus mulai terbiasa dengan belajar online. 

setaun sudah kita menerapkan belajar dengan online. banyak dari guru yang mempermudah kwalitas soalmnya agar siswa lebih bisa mengerjakan soal tersebut dengan benar. tapi apa disangka? banyak dari siswa yang mengerjakan soal dengan googling, meminta kakak satau sanak saudara atau bahakan orang tuanya sekalipun yang mengerjakannya.

mengutip dari film yang saya jadikan acuan untuk menulis artiket ini bahwasanya "teknologi yang canggih tidak berbedaa dengan sulap"mengapa demikian? karna banyak dari kita yang telah dimanipulasi oleh media sosial agar tetap teerus menatap layar phonselnya untuk mengakses internet. "the social dilemma" film karya jeff orlowski yang sedang ramai diperbincangkan karna banyaknya membahas kecemasan yang ada setelah terlahirnya internet.

"the social dilemma" mengundang banyak narasumber yang dahulunya adalah orang orang yang membuat inovasi untuk kita seperti facebook, goolge, youtube, twitter, instagram dll. dimana para narasumber ini memiliki kecemasan yang sama seperti sutradara dilm ini akan dampak negatif yang dihasilkan dari karya karyanya tersebut.didalamnya diceritakan bahwa narasumber-narasumber tersebut sebenarnya menyadari bahwa ada yang salah dari karya mereka tersebut. walaupun pada awalnya mereka merasa bangga karna telah mempertemukan saudara yang telah hilang bertahun tahun, mencari donor organ untuk orang yang membutuhkan dan banyak hal hal positif lainnya. tapi seiring perkembangan zaman, ada hal hal yang mereka cemasi yaitu tentang dampak yang berkepanjangan dari inovasi mereka yang disalahgunakan

salah satunya yaitu membuat seorang kecandua dan tidak dapat melepas smart phone dari genggamannya. dimana ketika notifikasi muncul, dirinya selalu merespon dan melihat notifikasi tersebut.banyak sekali dari remaja sekarang yang malah menyalahgunakan fasilitas yang diberi kepanya dan malah mengakses hal hal yang semestinya tidak perlu mereka akses. contohnya seperti kecanduan melihat instagram, atau bermain tiktok, atau menulis twit di twitter. tanpa kita sadari semua hal itu tidak bisa lepas dari diri kita.

lebih lagi banyak dari rang tua yang lalai dan tidak memperhatikan apa yang sedang diakses anaknya di internet. kembali ke film itu dimana disitu pula diceritakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari perusahaan perusahaan platfrom media tersebut. disalah satu narasumbernya ada yang berkata "jika kau tidak membayar, maka kaulah produknya. memang dengan adanya internet, kita dimudahkan dalam beberapa aspek contohnya dengan mudah mencari informasi dan bisa asling berkomunikasi dengan sodara atau teman yang berada jauh dibelahan dunia sana. satu lagi, media sosial juga memberikan warna dalam hidup kita. 

tapi apakah kamu pernah berpikir bahwa data data akalian yang kalian masukan dalam internet akan aman? tentu tidak, karna ada beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang menyebarkan data kalian demi kepentingannya sedniri. mungkin kalian berpikir google adalah gudangnya pencarian, twitter adalah tempat berkeluh kesah, instagram tempat menyebar swafoto, dan facebook tempat mencari berita atau bahkan memiliki kesempurnaan dari pada twitter dan instagram. tanpa disadari mereka, yaitu perusahaan platfrom platfrom media berlomba lomba untuk mencari pengguna agar mereka dapat lebih banyak iklan dan bisa lebih banyak menghasilkan uang.

tak terpungkiri bahwa tujuan mereka membuat kita lebih sering menatap layar ponsel. yaa secara tidak saddar juga mental kita telah kena, aktivitas kita terekam dan terpantau. kita dijadikan solah kelinci percobaan oleh mereka. apa apa yang kita like, komen, share sudah terekam oleh mesin yang sangat besar diperusahaan itu sehingga mereka dapat mengetahui kapan kita merasa senang, sedih, kecewa, depresi, stress. 

begitu banyak fitur yang ditampilkan di bebrapa platfrom media membuat kecenderungan anak terhadap filter tersebut meninggi. stadarisasi mereka mengacu pada filter. banyak insecur. maka karna ini, saya menghimbau bagi para orang tua agar lebih memperhatikan anaknya dallam mengakses internet. batasi pemakaian internet meraka. bimbing mereka agar tetap dalam ranah yang benar dan jangan biarkan mereka amasuk kedalam lubang hitam kecanduan internet yang akan merusak metal mereka

mungkin demikian saran dari saya yang saya tuangkan dalam tulisan, banyak sekali yang salah. semoga kalian dapat mengerti maksud dari tulisan saya. salam hangat dari saya wassalamualaikum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun