Mohon tunggu...
Muhammad Arif Asy-Syathori
Muhammad Arif Asy-Syathori Mohon Tunggu... Petani Sehat -

Bercita-cita sebagai penulis yang bisa menginspirasi dan memotivasi setiap orang yang membaca buku karyaku, Please visit ; kakakhahu.blogspot.co.id to know about me more!! Mari berteman...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baca Akibat Terlalu Memperhatikan Si Kecil!

3 Januari 2016   13:02 Diperbarui: 3 Januari 2016   13:55 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekanku sekalian, Membaca memang kadang sangat membosankan. Banyak orangtua yang berpikiran “alah aku aja gak suka baca kok, kok anakku sok-sokan tak ajari membaca”, “Membaca buat apa? Toh gak menghasilkan uang”, dan lain-lain. Jangan pernah samakan diri anda dengan anak anda. Ketahuilah bahwa anak anda lebih hebat dari anda. Anak anda lebih dahsyat dari anda sebagai orangtuanya. Barangkali anak anda lebih cerdas dari anda. Mungkin anak anda akan lebih kaya dari anda. Rekanku semua, jika sudah menjadi orangtua jangan memandang dari sudut pandang anda. Pandanglah dari point of view si kecil. Si kecil punya masa depan yang masih panjang. Bekali si kecil dengan pengalaman, pembelajaran etika, norma, dan nila-nilai yang mendukung si kecil. Ajari si kecil berpikir mendalam. Percayalah, si kecil akan tumbuh kembang luar biasa di luar prakiraan anda.

[caption caption="Kegiatan TPQ Al-Fathimiyah Pomosda"]

[/caption]

Penyeleksian bacaan si kecil juga perlu dilakukan. Awasi si kecil secara rutin. Tidak perlu menginterogasi, cukup ditanya buku apa yang dibaca sekarang oleh si kecil. Nilai-nilai apa yang diperoleh si kecil dari buku bacaannya. Simak mereka bercerita meskipun membosankan dan berulangkali terulang. Jangan beri pujian seketika itu, tidak akan membawa efek positif. Beri pujian hanya dalam hati saja. Cukup katakan “Wah hebat ya si Kancil, cerdik. Adek bisa gak ya kayak si kancil, Cerdas dan cekatan?” Pertanyaan itu sudah membuat si kecil merasa diperhatikan dan disayang oleh rekan sebagai orangtua yang sayang dengan si kecil. Penulis bukanlah orangtua yang mengerti tentang ini. Ini hanya sebuah sharing dari pengalaman yang saya dapat dari orangtua penulis. Oke rekan cukup sekian, Wassalam!!! Enjoy Reading!!!! ;-) ;-);-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun