Mohon tunggu...
Muhammad Arif Asy-Syathori
Muhammad Arif Asy-Syathori Mohon Tunggu... Petani Sehat -

Bercita-cita sebagai penulis yang bisa menginspirasi dan memotivasi setiap orang yang membaca buku karyaku, Please visit ; kakakhahu.blogspot.co.id to know about me more!! Mari berteman...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Petani Mengeluh, Kepada Siapa? Siapa Peduli?

2 Januari 2016   15:01 Diperbarui: 2 Januari 2016   15:25 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku petani telah tersusupi. Perilaku petani yang mengejar laba dari hasil pertanian akan justru menjatuhkannya sendiri seiring penggunaan pupuk kimia. Pemerintah pun juga belum segera respon akan hal ini. Para petani tidak tahu bagaimana mengubah perilaku bertaninya, maka butuh pendamping, sayangnya yang berkewajiban mendampingi tidak cepat sadar justru leha-leha dan melakukan pencitraan dengan petani sebagai alatnya.

Beberapa daerah sebenarnya sudah memiliki perilaku bertani yang baik dan organik, tapi kendala mereka adalah dalam hal marketting. Mereka bingung mencari pasar dengan pangsa pasar yang kian menekik leher. Seyogyanya pihak terkait segera merespon dan respek serta peduli untuk mengatasi masalah-masalah mereka. Ekstremnya, janganlah pemerintah buru-buru melakukan impor.

“Mari kenyang bersama-sama dan lapar bersama-sama, janganlah kenyang sebelum yang lapar menjadi kenyang.”

Wahai presiden Jokowi, dengarlah keluhan petani-petanimu yang memberi anda makan. Wahai menteri pertanian, bacalah satu artikel ini mewakili sejuta petani Indonesia atas semua cerita fakta para petani. Demikian tulisan ini untuk anda yang peduli dengan generasi masa depan dan perut banyak orang. Demikian wassalam! kakakhahu.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun