Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Penulis - PNS dan Penulis

Seorang Pegawai Negeri Sipil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mudik Horor (Bab 7)

28 Juli 2021   20:17 Diperbarui: 28 Juli 2021   20:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Coba buka aja, Yah," usul istri. Dia terlihat penasaran dan sepertinya punya dugaan tentang benda itu. 

Aku ambil cutter di tas peralatan mobil. Kemudian menyobek sedikit bagian atas benda itu dengan ujung cutter. Setelah terbuka, ternyata isinya tanah. Pantas, ketika kupencet-pencet tadi terasa tekstur seperti pasir. 

Tiba-tiba istri terperanjat dan berseru. 

"Tanah kuburan!" 

"Hati-hati, Yah. Itu jimat tanah kuburan. Sangat berbahaya! Bunda pernah baca di internet!" 

"Tanah kuburan?" tanyaku heran. 

"Iya! Jimat itu berasal dari Afrika Tengah. Menurut penduduk di sana, tanah kuburan mengandung kekuatan sihir yang sangat kuat. karena di dalam tanah itu ada roh orang-orang yang dikuburkan di tempat itu." 

"Pengguna tidak bisa mengambil secara langsung tanah dari kuburan, tapi harus membelinya. Bukan dengan uang tentunya, tapi dengan meletakkan semacam sesajen di atas kuburan itu. Biasanya dengan meletakkan minuman, makanan, atau sesuatu yang disenangi oleh orang yang telah mati itu sewaktu hidup." 

"Tanah kuburan bayi dipercaya dapat menjadi jimat keberuntungan. Sementara untuk hubungan asmara, diambil tanah dari kuburan seseorang yang menyayangi calon pengguna jimat itu. Misalnya, tanah kuburan orang tuanya sendiri." 

"Jika pengguna jimat memiliki niat jahat, mereka biasanya mengambil tanah dari kuburan seorang penjahat atau pembunuh." 

"Astaghfirullaah hal adziim ...." Serempak aku dan si sulung beristighfar mendengar penjelasan istri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun