Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Betik vs mBetik dan Keterampilan Abad 21

30 Januari 2024   21:31 Diperbarui: 30 Januari 2024   22:26 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungkapan Kasih Dalam Kesederhanaan (Sumber: Dokpri)

Sebuah refleksi, perjalanan dan proses hidup. Pengalaman masa kecil, dan pengalaman perjalanan bersama. 

Pengalaman Masa Muda

Hari ini cuaca cukup cerah dan mendukung sekali: tidak panas dan tidak mendung. Sangat sayang jika tidak dinikmati, dan jika hanya dilewatkan begitu saja tanpa ada sepenggal kisah-kasih, kenangan, dan sedikit inspirasi. Khususnya pada awal tahun baru 2024 ini.

Maka saya putuskan untuk memulai misi perjalanan ke Barat untuk mencari Kitab Suci, eh....inspirasi, diawal perjalanan tahun 2024 ini. Perjalanan melalui lorong waktu, kembali ke sebuah desa. Kembali ke masa kecil dan masa remaja, masa dimana penuh cerita dan perjuangan, untuk mencari dan membekali diri dengan pondasi nilai-nilai kehidupan. 

 Setelah menyiapkan joran pancing sederhana dari bambu belakang rumah, kemudian saya mencari sandal jepit. Apa korelasi antara kegiatan memancing dengan sandal jepit? Jelas ada, sebab tidak mungkin kita pergi memancing di sungai atau kolam dengan memakai sepatu pantofel, atau high heels. Namun yang saya maksud dan yang saya cari adalah sandal jepit bekas. 

Setelah saya potong sesuai ukuran dan bentuk, maka jadilah kimpul/pelampung pancing saya. Sederhana, praktis, dan murah meriah. Joran, kimpul, mata pancing, senar pancing kemudian siap dirakit menjadi sebuah kesatuan, sehingga bisa dan siap untuk digunakan untuk memancing. Maklum waktu itu masa remaja saya dan para sahabat masih serba sederhana, sehingga kondisi tersebut memicu kreatifitas. 

Menikmati Memancing di Sungai (Sumber: Dokpri)
Menikmati Memancing di Sungai (Sumber: Dokpri)

Selain untuk refreshing, hiburan pengisi liburan. Kegiatan memancing sebenarnya cukup beresiko bagi masa depan kita, sebab jika kita hanya fokus untuk memancing, maka kita tidak akan bisa maju. Ya....jelas tidak bisa maju. 

Sebab jika kita maju beberapa langkah saja, maka bisa dipastikan kita akan langsung tercebur ke sungai atau kolam. Sebab pada umumnya para pemancing adalah pribadi yang pemberani. Mereka akan berdiri dekat sekali dengan area pemancingan. Para pemancing adalah pribadi yang suka akan tantangan dan resiko.

Mengenal Ikan Betik

Ikan betik berdasarkan pengalaman saya memancing saat remaja dulu, terkenal dengan: kemudahannya untuk dipancing dan memakan umpan, kemampuannya memanjat ke daratan, dan kemampuannya bertahan lama di daratan. Juga terkenal dengan jenis ikan yang cukup sulit untuk dipegang, karena badannya memiliki duri yang tajam. 

Meskipun ikan betik sangat mudah ditangkap dan dipancing karena sifatnya yang lahap terhadap makanan, menurut saya yang menjadi kekurangannya ketika akan disantap menjadi sajian lauk adalah: kulitnya yang kasar, dan durinya yang banyak. Sehingga agak menghambat dalam proses menikmati sebagai lauk. Waktu itu ikan betik bukan sebagai sasaran utama saat memancing, karena yang biasa kami cari waktu itu adalah ikan: gabus, nila, mujair, tawes. Namun ketika memancing dan karena sambaran-sambaran dasyat dari ikan betik ini, kami pun cukup terhibur.

Ikan betik (Anabas Testudineus) merupakan jenis ikan yang bisa dikonsumsi, sekaligus juga sebagai jenis ikan hias. Ikan betik masih banyak terdapat dan bisa kita temukan di alam liar. Masyarakat Indonesia mengenal ikan jenis ini dengan berbagai nama, merujuk pada spesies yang sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing. Dalam bahasa Jawa dan Sunda, ikan betik juga dikenal sebagai ikan betok. Sedangkan masyarakat Padang, menyebut ikan ini dinamakan puyu-puyu.

Keunggulan lain dari ikan betik adalah sanggup bertahan hidup saat terjadi kekeringan dan hidup di dalam lumpur. Pada musim kemarau, biasanya ikan betik akan mencari tempat tinggal lain yang masih berair. 

Kemampuannya bernapas di udara juga membuat ikan betik mampu merayap ke daratan dan berjalan dengan tutup insangnya yang dapat dilebarkan dan berfungsi seperti kaki. Dengan cara inilah ikan ini bertahan hidup untuk mencari sumber air yang baru. Ekosistem bagi ikan betik adalah rawa sawah dan parit. Sungai kecil dengan arus tidak begitu deras juga menjadi tempat tinggal yang cocok bagi ikan betik.

Selain sebagai sarana hiburan saat memancing dan kemudian berakhir di penggorengan untuk dikonsumsi, Ikan betik ternyata ada jenis khusus yang bisa dibudidayakan sebagai ikan hias, karena warnanya yang bagus dan cerah. Sehingga bisa menghasilkan cuan bagi kita yang berniat menekuni budidaya ikan betik. 

Ternyata, meskipun dikenal sebagai jenis ikan yang memiliki beberapa hal yang kurang menarik: berduri tajam, berkulit kasar, rakus, berada di tempat yang biasa (rawa atau sungai). Namun ikan betik juga masih memilki nilai positif dan daya tarik lain: bisa memberikan kehidupan bagi manusia, baik untuk dikonsumsi maupun untuk budidaya ikan hias. 

Sifat mBetik

Jika ikan betik, yang tergolong hewan saja masih memiliki beberapa potensi dan kebaikan yang bisa menjadi daya tarik. Maka manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, pasti lebih banyak memiliki hal baik dan positif. Meskipun juga dikenal istilah sifat mbetik (nakal, sulit diberitahu). 

Mungkin kita pernah mendengar istilah: nakal, mokong, mbetik yang ditujukan untuk memberi label terhadap kelakuan seorang anak, atau kepada seseorang. Namun, sifat demikian pasti ada sebab musababnya. Tidak akan pernah ada asap jika tidak ada api. Sifat negatif yang muncul dari pribadi seseorang pasti ada penyebabnya.

Disinilah peranan dan tugas sebagai sebuah tim work, untuk mampu memberikan pendampingan dan bimbingan, agar pribadi yang diberi label mbetik tersebut menjadi lebih baik. Peran dan tugas bersama antara: orang tua, guru, masyarakat untuk memberikan teladan yang baik dan bimbingan, sehingga terwujud pribadi yang memiliki etika dan taat pada norma. Perlu dicari akar masalah, hal apa yang menyebabkan sifat dari seseorang anak menjadi nakal atau mbetik.

Penulis yakin bahwa dengan sentuhan dan bimbingan yang tepat dan penuh cinta, maka pribadi seorang anak akan menjadi lebih baik dan positif. Tidak baik jika kita memberi cap atau label kepada seseorang dengan hal-hal yang kurang baik. Sebab cap atau label negatif tersebut justru ibarat sebuah doa. Maka dalam pendampingan dan bimbingan, kita harus yakin bahwa dibalik nakal/mbetiknya seorang anak, masih banyak terdapat banyak hal positif dan hal baik yang bisa kita dorong untuk kemajuan hidupnya agar lebih baik.

Sistem Among dan Keterampilan Abad 21

Kita tidak bisa memberi, jika kita sendiri tidak memiliki. Kita akan sulit memberikan senyum yang manis, jika hati kita sendiri tidak bahagia. Menghadapi dan mendampingi generasi remaja dan generasi muda jaman now, akan sulit jika kita hanya memerintah, tanpa kita sendiri juga sudah ikut melaksanakan perintah tersebut. Artinya, kita sendiri harus memberi contoh dan teladan yang positif dan baik untuk bisa menjadi motivasi dan inspirasi.

Ungkapan Kasih Dalam Kesederhanaan (Sumber: Dokpri)
Ungkapan Kasih Dalam Kesederhanaan (Sumber: Dokpri)

Tugas kita bersama untuk menjadi pamong bagi generasi penerus bangsa, untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Membangun pribadi manusia agar memiliki kualitas hidup beriman yang baik, merdeka lahir dan batin, berbudi pekerti luhur, cerdas dan memiliki keterampilan abad 21, agar siap tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. 

Dengan motivasi dan kerjasama yang baik, maka kita akan mampu untuk memberikan bekal positif bagi generasi muda penerus bangsa, generasi yang memiliki keterampilan hidup abad 21, antara lain mampu untuk:

  • Berpikir kritis
  • Mampu berkomunikasi dengan baik
  • Mampu berkolaborasi
  • Kreatif

Untuk mampu menjadi pamong bagi orang lain, terlebih dahulu kita harus mau untuk among hati dan diri sendiri. Sehingga akan tercipta suasana kebersamaan, kekeluargaan, yang penuh cinta kasih dalam hidup sehari-hari. Sedikit kreatifitas dan sedikit keringan, ditambah dengan kerjasama yang baik, maka segala hal akan menjadi lebih mengalir, mudah dan menuju hilirarisasi dalam hidup dan pendidikan bagi generasi remaja dan generasi muda jaman now.

Pojok Sosmed:

Link Video TikTok

By: Mr. aBc

Sidoarjo, Akhir Januari 2024 

(Menanti Cinderela bersama kereta kencana & sepatu kaca)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun