Guruku, "Channel Youtube Anda" sekarang lebih berwarna, dan beragam. Isinya tidak lagi video jaman muda, atau video artis Korea. Namun sudah terisi dengan banyak video-video pembelajaran bagi para siswa di rumah. Selamat, anda hampir lulus ujian online ini.
Balada PJJ
Senin, 13 Juli 2020 bel tanda masuk tahun pelajaran baru 2020-2021 berdering dan berdentang 3 x di seluruh kompleks sekolah sebangsa dan setanah air Indonesia. Para guru bergegas dan bersiap untuk melaksanakan upacara bendera pembukaan tahun ajaran baru.
Namun ada yang aneh, jam segini kok sekolah masih sepi? Biasanya sudah ramai para siswa bercengkrama dan bernostalgia dengan sahabat, setelah libur panjang. Biasanya muncul wajah-wajah culun siswa baru, yang tersenyum bingung. Melambaikan tangan kepada mama-papanya yang menunggu di pintu gerbang sekolah. Bergegas berlari menghampiri, karena belum mendapat uang saku hari ini.
Akhirnya, para guru tersadar, ternyata cuaca belum terang dan kondisi belum normal. Maka para guru berinisiatif untuk mengadakan upacara bendera secara virtual, bersama para siswa dari layar kaca.
Karena latah, mendengar suara bel, beberapa oknum guru langsung mengambil buku, dan bergegas menuju ruang kelas. Mengetuk pintu kelas, sambil memberi salam, lantas masuk penuh wibawa. Membuka mata dan tertawa...(haluuu.....kalian dimana?).
Tiga Belas, katanya angka sial
Ternyata mitos itu "hampir" benar adanya:
- Sial, bagi guru yang latah masuk ruang kelas
- Sial, bagi guru yang belum punya sarana canggih
- Sial, bagi guru yang belum belajar aplikasi PJJ
- Sial, bagi guru yang belum punya media mengajar
- Sial, bagi guru yang berangkat kerja kena tilang
- Sial, bagi guru yang paginya belum sempat sarapan
- Sial, bagi guru yang lupa pakai seragam apa?
- Sial, bagi guru yang bingung mau kerjakan apa?
- Sial, bagi guru yang semalam masih bergadang
- Sial, bagi guru yang lupa alamat sekolahnya
Jangan menyerah kepada mitos, belajarlah dari mitos tawon klanceng (lanceng): dahulu beredar rumor agar kita tidak mendekat jika ada sarang tawon klanceng, karena ia suka masuk ke telinga kita. Bahkan jika harus melewati kumpulan tawon tersebut, kita harus menutup telinga dan hidung, agar tawon itu tidak bisa masuk. Ternyata, itu hanya mitos. Namun, untuk saat ini tetap tutuplah hidung kita memakai masker, agar klanceng Covid-19 tidak bisa masuk.
Justru kita bisa banyak belajar dari kehidupan tawon klanceng: tubuhnya memang kecil, namun unggul dalam hal mobilitas, meskipun ia tidak memiliki sengat seperti tawon lainnya. Biarpun tubuhnya mungil dan hitam, namun yang menarik dari lebah klanceng trigona ini adalah pergerakannya lincah dan ulet. Mampu menghasilkan madu yang langka, mahal harganya, dan berkhasiat.
Tutuplah telinga kita, agar tidak mendengar nada-nada menyerah, dan hilang semangat. Belajarlah dari tawon klanceng: jadilah pribadi yang terus berkarya, meskipun dianggap kecil dan tidak berdaya. Teruslah bergerak ke segala arah. Jangan menyerah, yakinlah kita memiliki talenta yang luar biasa. Jadilah pribadi yang lincah dan ulet dalam berkarya dalam dunia pendidikan, membawa berkat dan semangat, bukan menyengat. Lebih utama, hasilkanlah madu-madu yang berkhasiat bagi sesama.
Trend Guru Menyendiri
Ah, itu hanya mitos. Belum ada data akurat, dan fakta untuk memperkuat kebenarannya. Makanya jangan percaya, itu hanya mitos yang kebetulan ketemu majas hiperbola. Guruku tidaklah sesial itu, mereka spesial dan tetap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Pahlawan yang sama-sama sedang berjuang, bersama para tenaga kesehatan di seluruh penjuru Indonesia, dari Merauke sampai Sabang.
Syukurlah, mitos itu tidak terbukti kebenarannya, hanya nyaris. Karena esok hari akan lebih banyak hal-hal aneh yang terjadi, menutupi cerita mistis mitos hari pertama sekolah. Guru-guruku mulai menunjukkan keanehan dan lebih suka menyendiri. Duduk sendiri di ruang kelas, di halaman, di pojok lorong kelas, di dekat toilet, bahkan di bawah pohon besar. Kepala sekolah sempat sedikit bingung melihat dari layar cctv, perubahan tingkah laku guru-gurunya.
Hari berganti hari, sampai hari ini guru-guru masih suka duduk bingung dan menyendiri, berbicara sendiri, tertawa sendiri. Ah..., jangan-jangan mereka kuwalat atau sedang kumat?. Melihat HP android dan layar laptop saja, mereka tertawa bahagia. Ibarat bertemu sosok yang lama tidak berjumpa. Guruku, yakin kamu tidak apa-apa? Kamu sedang melihat siapa? Kamu sedang berbicara dengan siapa? Kamu tertawa dengan siapa? Ayo....jawab!
Guruku Kreatif
Ternyata, dibalik tingkah laku aneh dan ganjil hari-hari ini, guruku sedang belajar kreatif. Belajar berbagai aplikasi online agar bisa berjumpa dengan para siswa terkasih. Ah....maafkan aku, yang telah berprasangka buruk kepadamu. Kulihat dan kudekati mejamu, kupandang laptop cicilan pertamamu, ternyata guru-guruku sedang berbicara dengan muridnya, dan tertawa dengan mereka diseberang layar kaca. Di bagian bawah layar laptop guruku, ada banyak minimize aplikasi untuk PJJ (google meet, zoom, youtube, google classroom, OBS, Camtasia, dan power point).
Ternyata, guru-guruku sedang belajar mengotak-atik berbagai aplikasi. Ternyata, guruku sedang belajar agar lebih kreatif (membuat video pembelajaran, games online materi pelajaran, dll).
Guru, Next Youtuber Era New Normal
Sebelum pandemi Covid-19, dan sebelum pelaksanaan PJJ di sekolah-sekolah. Mungkin para guru belum memiliki akun Youtube, mungkin juga pernah punya tapi lupa nama akun Gmail dan passwordnya. Mau tidak mau, sekarang ini guru harus membuat akun Youtube yang baru. Ada yang sudah punya, namun video yang diunggah baru dua, itupun video tahun 2005 (sudah kadaluarsa).
Saat ini, muncul fenomena atau sedang trending topic: video pembelajaran online dengan menampilkan wajah gurunya. Video tentang guru yang sedang menerangkan materi pembelajaran, yang kemudian diunggah ke akun Youtube pribadinya.
Kemudian link video-video pembelajaran yang menarik tersebut, dengan status dan emoticon bangga beredar di sosial media (facebook, whatsapp, ig). Masih kurang kreatif apa para guru saat ini? Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, sudah bisa menghasilkan beberapa video pembelajaran, meskipun harus bergadang rekaman tengah malam.
Guruku, "Channel Youtube Anda" sekarang lebih berwarna, dan beragam. Isinya tidak lagi video jaman muda, atau video artis Korea. Namun sudah terisi dengan banyak video-video pembelajaran bagi para siswa di rumah. Selamat, anda hampir lulus ujian online ini.
Guru, Ajarlah Murid-Muridku
Siang ini, terjadi percakapan dan diskusi menarik di group whatsapp, antara beberapa guru dan pengawas yang tergabung dalam MGMP PAK dan Budi Pekerti.
Tetiba muncul beberapa link video pembelajaran kreatif dan menarik, kiriman beberapa guru hebat, yang sudah diunggah di akun Youtube pribadinya. Disertai dengan emoticon bangga bercampur rasa was-was, sambil minta kritik dan saran untuk karya-karyanya. Tak lama kemudian, rekan guru lain menjawab dengan emoticon: Anda Ruarr Biasah!, hebat, bagus, joss, super, dan masih banyak lagi kalimat pujian terlontar.
Sambil minum kopi susu dingin sisa tadi pagi, saya kemudian merenung lalu membalas chat di group whatsapp tersebut dengan kalimat singkat:
Pak guru....
Mungkin suatu saat, dalam keadaan darurat, saya atau guru lain bisa insert link video materi pembelajaran, yang ada di akun Youtube tersebut untuk KBM di sekolah kami? Untuk variasi...supaya siswa tidak bosan melihat gurunya. Siswa saya ajak belajar bersama MAHA GURU dari sekolah lain. Yang dalam keadaan normal tidak mungkin bisa dilakukan, karena pasti sibuk mengajar, dan tidak mungkin meninggalkan sekolah. Namun semuanya sekarang menjadi mungkin, karena materi yang sama, dan tinggal menampilkan video materi tersebut di kelas online. Siswa tinggal melihatnya dari Youtube, melalui link yang saya kirimkan kepada mereka. Saya yakin akan lebih memperkaya dan menambah motivasi dalam belajar siswa.
Tantangannya sekarang adalah semangat dan usaha dari para guru untuk berkreatifitas, berkarya membuat media belajar online yang menarik dan inovatif. Sehingga bisa diakses secara online oleh rekan guru bidang studi yang sama di sekolah lain. Tidak dimaksudkan/mengarah kepada tindakan saling menunggu media belajar online gratisan. Namun lebih mengarah kepada simbiosis mutualisme antar guru, dalam satu bidang studi yang sama.
Jadilah guru penggerak, dan jangan menyerah, pasti video pembelajaran karya-karya anda akan berguna bagi rekan-rekan guru dan para siswa di sekolah lain.
Sampai jumpa di channel Youtube, guru penggerak. Teruslah berkarya, mencerdaskan generasi millenial. Biarpun angin di lantai atas sedang kencang. Jangan lupa untuk saling like dan subscribe.
Sidoarjo, (25 Juli 2020 - 25 Juli 1982)
(Catatan ke 38)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H