Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Nostalgia Sambil Melihat Nilai Kehidupan dalam Gim Winning Eleven

17 Juni 2020   02:40 Diperbarui: 17 Juni 2020   21:53 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pecinta sepak bola, khususnya penggemar PS 2, tentunya tidak asing dengan winning eleven. Gim yang bergenre sports, berasal dari negara Jepang, dirilis 7 Februari 2005 oleh Konami.

Bahkan sampai tahun 2015, mungkin juga sampai sekarang, games ini masih menjadi favorit para maniak PS 2, yang hampir sebagian besar didominasi oleh kaum Adam, mulai dari anak-anak, hingga bapak-bapak.

Suasana di dalam ruangan jasa persewaan PS 2 yang panas, penuh, dan hiruk pikuk, hampir sebagian besar bermain winning eleven. Sehingga tidak heran jika suara-suara yang terdengar adalah suara: komentator bola, teriakan "goolllll", teriakan gemes, marah, tertawa, makian, umpatan, dll.

Biasanya, harga sewa di rental PS 2 adalah Rp.2.500,-/jam, atau tergantung besar kecilnya layar televisi, yang layarnya lebih besar tentunya berbeda harganya.

Bila ingin bermain bisa pesan kepada sang operator: mas, main 3 jam, atau bisa request: tidak usah di timer (berarti sedang banyak uang, sedang bahagia, bisa juga karena sedang galau). Tidak lupa sambil membawa snack atau minum sendiri, agar mainnya lebih enjoy.

Biasanya, pihak penyewa juga menjual minuman, snack, bahkan menyediakan berbagai makanan, antara lain: soto, rawon, rendang, dan kari ayam (namun semua itu ada  dalam 1 bungkus indomie instant). Tujuannya jelas, agar para maniak PS 2 merasa betah dan tidak merasa kelaparan ketika harus duduk bermain selama ber jam-jam.

Rasanya ada hal yang kurang, jika bermain winning eleven hanya dilakukan seorang diri. Maka biasanya, para pecinta game ini akan datang bersama dengan teman-temannya, yang memiliki hobi dan kemampuan yang relatif sama.

Demikian halnya yang saya lakukan dulu, bersama dengan teman akrab saya, para pecinta permainan ini. Berawal dari janjian, ketemu jam berapa, dan di rental mana? 

Solidaritas
Bermain bersama dengan teman-teman, dengan cara menyewa di rental, maka hal pertama yang muncul adalah sikap solider. Karena masing-masing akan otomatis merogoh koceknya untuk mengambil uang patungan biaya sewa PS 2. Ada yang hanya memiliki uang sedikit, ada yang tidak punya uang sama sekali, dan ada yang sedang dompetnya tebal.

Biasanya, yang berdompet tebal ini akan secara sukarela mentraktir teman yang sedang bokek, alias tidak punya uang. Hal ini otomatis akan terjadi, dan secara bergantian saling membantu satu dengan yang lain. Tentunya dilain kesempatan, giliran teman yang lain yang akan mentraktir, pokoknya saling pengertian saja.

Gengsi
Bermain winning eleven, akan lebih seru jika dimainkan oleh dua atau empat orang. Menggunakan sistem Cup atau Tournament, dengan memilih klub atau negara jagoannya masing-masing. Biasanya, pilihan klub/negara jagoan akan mengikuti sebuah kompetisi sepak bola yang sedang berlangsung. 

Sebagai contoh: jika sedang berlangsung Liga Champion, maka klub yang akan dimainkan adalah yang lolos ke babak perempat final/semifinal. Demikian juga halnya jika sedang berlangsung Piala Dunia, maka negara-negara yang dipilih adalah negara-negara kontestan yang lolos ke babak selanjutnya.

Akan lebih seru, jika empat orang bermain sistem Cup dengan sebuah kesepakatan dengan teman-teman: yang juara 1 (mendapat hadiah transfer 3 pemain), juara 2 (mendapat hadiah transfer 2 pemain), juara 3 (mendapat hadiah transfer 1 pemain), sedangkan juara 4 (hanya mendapat senyum manis, hahaha....). 

Nilai solidaritas, biasanya akan kembali muncul disini: sang juara 1, akan berbagi jatah transfer 1 pemain kepada temannya yang juara 4. Nah....yang dimaksud dengan transfer pemain adalah: kita boleh mengambil pemain dari club atau negara lain, kita masukkan sebagai pemain di club/negara jagoan kita.

Syaratnya, pemain tersebut tidak diambil/ditransfer dari klub/negara yang menjadi jagoan dari teman kita. Berikutnya, baru dimulai lagi pertandingan bergengsi menggunakan sistem Cup, dengan pemain-pemain tambahan, sebagai hadiah dari kemenangan yang diperoleh dari pertandingan sebelumnya.

Sportivitas
Dalam permainan winning eleven, juga terkandung nilai-nilai sportifitas antar teman. Misalnya: sedang asik dan seru-serunya main, tiba-tiba kebelet pipis, atau BAB. Maka mau tidak mau, lawan main harus sabar menunggu, harus sportif, dan tidak boleh curang.

Sikap sportif juga akan muncul, jika lawan mainnya tiba-tiba tangan/jari-jarinya kram, karena terlalu lama dan terlalu bersemangat memegang stick PS 2. Maka, biasanya akan diberikan waktu istirahat sebentar, dengan cara menekan tombol start pada stick PS 2.

Kita juga harus bisa menahan diri, hati, emosi, sikap, dan perkataan kita, jangan sampai keluar kata/kalimat yang bersifat mengejek, meremehkan lawan main kita. Sehingga lawan main kita tetap merasa enjoy, tidak tersinggung, apalagi marah karena ejekan kita.

Dalam kasus lain, sikap sportif antar lawan tanding akan muncul jika terjadi kasus: belum siap, namun lawan main tetap bersemangat untuk mencetak gol. Jika terjadi gol, maka biasanya, lawan main tersebut akan memberikan kesempatan untuk menyamakan skor kembali.

Saling belajar trik, teknik, dan strategi antar lawan main juga termasuk nilai yang terkandung dalam permainan ini. Meskipun dilakukan dengan cara melirik secara diam-diam, ataupun bertanya langsung kepada lawan main. Intinya saling belajar, dan mau berbagi keahlian dengan teman-teman.

Pengalaman lain adalah dengan menyewa dan membawa pulang mesin PS 2, syaratnya harus meninggalkan KTP/KTM sebagai jaminan, selain memang harus membayar biaya sewa selama 24 jam. Baru lah bisa bersama di kamar kos/kontrakan bersama dengan teman-teman.

Kembali muncul nilai positif: teman yang tidak sedang bermain, merekalah yang secara sukarela akan menyiapkan makanan, untuk dinikmati bersama. Tentunya menu favorit seperti yang disebutkan di atas: indomie.

Kejujuran
Sikap jujur sangat diperlukan pada masa sekarang ini. Sikap ini juga secara tidak langsung diajarkan dalam permainan winning eleven, khususnya pada saat mendapat hadiah pinalti atau pada saat adu pinalti. Mengapa demikian?

Biasanya pada saat akan menendang pinalti kita akan mengecoh lawan kita, atau melarang lawan kita untuk melihat ke arah stick kita. Sebab jika lawan kita curang: melihat, melirik ke arah stick kita, maka bisa dipastikan arah tendangan akan terbaca oleh kiper.

Pada saat lawan main akan menendang pinalti, kita juga tidak boleh mengganggunya. Pokoknya harus belajar sportif dan jujur, sehingga permainan tetap berjalan seru.

Budaya Antri
Satu lagi nilai kehidupan yang bisa diambil dari bermain PS 2 di rental adalah budaya antri. Khususnya jika ingin bermain pada hari: Sabtu, Minggu, atau pada hari libur. Sudah pasti tempat persewaan PS 2 akan penuh sesak.

Di sinilah budaya antre dilatih, bersabar menunggu giliran menyewa. Bisa dibayangkan, kita sudah semangat inin main, disuruh antri dan melihat orang lain gembira dan tertawa bahagia bermain, rasanya sesuatu banget. 

Kesabaran kita juga diuji jika tiba-tiba listriknya padam....(hahaha), maka seisi ruangan akan kompak berkomentar: yaaahhhhhh...., walahhhh....., waduuuuhhhh, ibarat lomba paduan suara. Padahal mau gol, kok malah listiknya padam.

Maka hanya ada 2 pilihan: selesai dan pulang saat itu juga, dengan merelakan uang sewa yang sudah terlanjur dibayar atau sabar menunggu listrik hidup lagi, tapi tidak tahu berapa jam lagi listrik akan kembali menyala.

Bermain game, bukan melulu unsur negatif yang harus dicemaskan, namun bagaimana kita memaknai nilai-nilai kebersamaan yang terselip dibalik permainan tersebut. Kita juga harus bisa mengatur emosi, mengatur waktu, kapan waktu yang tepat untuk bermain game, kapan harus belajar, atau bekerja.

Rasanya, banyak momen dan memori indah yang sulit dilupakan, kebersamaan bersama dengan para sahabat, menikmati sensasi getaran dari stick PS 2, peringatan timer di layar televisi, kaki yang kesemutan, canda dan tawa bersama. 

Salam PS 2
Salam stick getar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun