Tinggal jauh dari orang tua dan saudara memiliki kesan, susah dan senang tersendiri. Memiliki anak laki-laki yang masih berusia 3 tahun, sedangkan kami sebagi orang tua juga bekerja, juga memiliki kesan menarik. Karena kami hanya bertiga, maka anak harus dititipkan di penitipan anak, yang tidak jauh dari rumah. Sehingga, bisa dikatakan waktu bersama kami hanya hari Sabtu dan Minggu. Hari-hari biasa, jam 06.00-17.00 anak kami berada di penitipan.
Sejak bulan April sampai saat ini, dengan masih diberlakukannya Work From Home, maka kami jadi memiliki waktu lebih banyak untuk bersama dengan anak. Memiliki waktu untuk melihatnya tumbuh dan berkembang bersama kami di rumah.
Rasa ingin tahu anak pasti muncul, melihat orang tuanya menggunakan HP/gawai, maka melarang anak ketika muncul keinginan memakai alat canggih tersebut juga gampang-gampang susah. Maka, perlu diberikan pemahaman dan kesepakatan, meskipun tidak mudah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika anak bermain gawai adalah:
- Selalu mengajak dan mengingatkan anak untuk menjaga jarak pandang mata dengan gawai
- Mengajak anak melihat video dan aplikasi permainan yang positif: video tentang pengenalan warna, video pengenalan angka, video pengenalan kata, dan permainan "Talking Tom" untuk merangsang kemampuan berbicara anak.
- Mengingatkan dan mendampini anak, agar tidak membuka aplikasi-aplikasi lain di HP.
- Anak melihat, sehingga orang tua harus memberi teladan
- Mengingatkan anak untuk duduk dengan baik
- Memberikan batasan waktu bermain gawai
Orang Tua Harus Kreatif & Menarik
Orang tua mana yang tak ingin kelak anaknya menjadi manusia seutuhnya? Untuk itu, sebagai orang tua juga harus mengarahkan anaknya untuk memiliki kecerdasan abad 21. Terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki sumber daya manusia pada abad 21.
Hal tersebut berdasarkan "21 Century Partnership Learning Framework" yang diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Agar mampu menjadi bagian dari kehidupan di abad 21, kompetensi tersebut wajib dikuasai oleh orang tua dan anak (meskipun dalam hal permainan sederhana).
Komunikasi atau Communication, merupakan kegiatan mentransfer informasi baik secara tertulis maupun lisan. Meskipun menjadi kemampuan dasar, tidak semua semua orang mahir melakukan komunikasi.
Manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya, karena merupakan makhluk sosial. Dalam peradaban manusia, komunikasi merupakan salah satu hal yang penting, karena memiliki tujuan utama untuk mengirimkan pesan melalui media yang dipilih, agar informasi tersebut sampai dan dapat dimengerti.
Berkomunikasilah dan ajaklah anak berkomunikasi, jadikan perjumpaan antara anak dengan orang tua menjadi moment yang menyenangkan. Saling bercanda, bermain, dan mengajak anak untuk bercerita tentang banyak hal.