Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Berdiri Melihat Langit

21 Mei 2020   08:50 Diperbarui: 21 Mei 2020   08:44 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?
Hai awan, mengapa pandangan kami menjadi sulit?
Hai, apakah yang kamu cari?
Hai, Ia ada disini, dihatimu mengapa mencari?

Hai manusia, Ia menunjukkan diriNya setelah penderitaanNya selesai

Hai manusia, banyak tanda membuktikan, Ia hidup dan belum selesai  

Hai manusia, empat puluh hari Ia berulang menampakkan diri

Hai manusia, Ia meminta kita tinggal disini menantikan janjiNya sendiri

Hai umat beriman, tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus

Bersabarlah menunggu, sepuluh hari lagi dan jadilah kudus

Hai umat beriman, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?

Hai umat beriman, Ia akan datang kembali, sampai kapan akan memandang langit?

Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah

Bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah

Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi

Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi

Ia memberikan kepadamu Roh hikmat

Ia memberikan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar agar penuh berkat

Ia menjadikan mata hatiku dan mata hatimu terang

Agar aku dan kamu mengerti pengharapan panggilanNya: menjadi terang

Ketika melihat Dia, umat beriman menyembahNya

Meskipun beberapa ragu untuk ikut menyembahNya

Namun Ia tetap menyapa dan berkata kepadaku

Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu

Dia bersabda: ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun