Kacangan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Lamongan, Kecamatan Modo. Desa Kacangan memiliki sejarah panjang yang berakar dari masyarakat agraris. Nama "Kacangan" mungkin berasal dari keberadaan tanaman kacang-kacangan yang dahulu kala banyak dibudidayakan di daerah ini. Sejarah desa ini diperkaya dengan kisah-kisah lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi, mencerminkan kebanggaan akan identitas lokal dan warisan budaya yang kuat.
DesaPada Bulan Juli, mahasiswa dari Universitas Airlangga sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) yang ke-4 untuk tahun 2024. Dalam program ini, kelompok kami mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi nyata dalam membantu memajukan Desa Kacangan, yang terletak di Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.
Untuk pelaksanaan KKN-BBK Ke-4 ini, kelompok kami memiliki beberapa program kerja yang memiliki fokus utama pada empat bidang yang berbeda, yaitu kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, dan lingkungan. Masing-masing bidang ini dibuat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Di antara berbagai program yang kami miliki, salah satunya adalah program di bidang lingkungan, yakni kerja bakti di Desa Kacangan. Program kerja bakti ini diadakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kebersihan lingkungan di Desa Kacangan.Â
Kebersihan lingkungan sangat penting bagi kesehatan dan kenyamanan di kehidupan warga sehingga program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari warga Desa Kacangan.Kerja bakti kami lakukan di setiap dusun, salah satunya adalah melaksanakan kerja bakti di Dusun Lengkir. Program kerja bakti ini kami diskusikan dengan Karang Taruna Dusun Lengkir. Setelah melakukan diskusi beberapa waktu, kami sepakat untuk membersihkan Sumur Bandung.Â
Kegiatan ini berhasil kami laksanakan pada tanggal 21 Juli 2024. Alasan utama mengapa sumur ini yang menjadi lokasi kegiatan kerja bakti kami adalah untuk membersihkan sekaligus mengenalkan artefak bersejarah yang ada di Desa Kacangan.Sumur Bandung dikenal oleh warga setempat sebagai Sumur Kembar. Sumur tersebut merupakan salah satu peninggalan bersejarah pada masa zaman Mataram Kuno.Â
Sumur ini dipercaya sebagai tempat bertapa sepasang suami istri. Hal ini dibuktikan dengan adanya jejak atau bekas di kedua sumur ini, sumur yang disebut Lanang (Pria) memiliki dasar yang menyerupai orang duduk bersila seperti pantat, paha, lutut, hingga alat kelamin pria. sedangkan di sumur Wedok (Wanita) ditemukan sebuah Sewek (Jarik) di dasar. Dalam cerita warga dari lisan ke lisan, warga mempercayai bahwa yang bertapa atau bersemedi di dalam dua sumur tersebut adalah Jayeng Mulyo dan Lasmini.
Sejak tahun 1965, Sumur Bandung ini digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Kedua sumur ini saling berhubungan, dan air di dalam sumur tersebut tidak pernah kering sampai saat ini. Menurut cerita masyarakat sekitar, sumur ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Banyak yang menggunakan air sumur ini sebagai perantara untuk meminta kesembuhan penyakit dari Sang Maha Kuasa.Â
Bahkan ada yang mempercayai bahwa sumur ini bisa menjadi perantara untuk mendapatkan kesaktian. Air dalam sumur ini diambil pada waktu tertentu untuk kebutuhan kesaktian, yang kebanyakan bukan merupakan warga desa kacangan.
Tujuan dari adanya kegiatan kerja bakti ini untuk membersihkan lingkungan sekitar sumur kembar ini dan menjaga agar situs bersejarah ini tidak terbengkalai. Situs Sumur Bandung ini sangat berpotensi menjadi destinasi wisata. Dengan adanya artikel yang membahas terkait Sumur Bandung di Desa Kacangan ini, kami dari KKN-BBK 4 Universitas Airlangga dan Desa Kacangan berharap Sumur Bandung dapat lebih terekspos ke masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H