Mohon tunggu...
Arifin Sultan
Arifin Sultan Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Ekonomi Kreatif

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Anak Muda dan Kolaborasi Medan Berkah

3 Februari 2020   19:09 Diperbarui: 3 Februari 2020   20:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasa pilihan dan kesiapan untuk berkolaborasi hari ini terdapat pada sosok-sosok anak muda. Sebagai generasi milenial yang cerdas, mereka memahami makna kolaborasi dan memiliki kartakter yang lebih terbuka dalam bekerja sama secara positif.

Contoh di Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur dengan Bupatinya, Mochammad Arifin alias Ipin, yang berusia 27 tahun. Kepemimpinan Mas Ipin menunjukkan masyarakat lebih bersemangat ketika mereka mampu menemui dan berdiskusi dengan pemimpinnya secara lebih mudah. Sosok Ipin memiliki gagasan progresif, pribadi yang terbuka, informal, gampang diajak bicara atau diberi masukan, serta mampu menggalang kerja sama seluruh warga. Rakyat merasa didengar dan kemudian aktif terlibat. Antara rakyat dan pemimpinnya terjalin koneksi, komunikasi dan kemudian rasa saling percaya.

Medan adalah kota yang egaliter. Kota seperti ini tentunya tidak suka dengan model-model kepemimpinan yang formal, top-down dan elitis. Ruang-ruang dialog harus dibuka, karakter pemimpinnya harus tegas namun santun, serta mampu memberi ruang kolaborasi untuk bersama-sama membangun kota yang mereka cintai dan banggakan ini.

Saya melihat sosok seperti ini ada pada Bobby Afif Nasution. Bobby, entrepreneur muda yang juga Wakil Ketua HIPMI nasional ini, di usia mudanya memiliki keluasan sekaligus kedalaman gagasan untuk membangun Medan dan masyarakatnya di era digital. Bang Bobby, begitu ia dipanggil saat bersilaturahmi bertemu warga, memiliki perhatian terhadap perkembangan anak-anak muda Kota Medan yang populasinya bertambah besar. 

Baginya aspek sumber daya manusia dan ketersediaan lapangan pekerjaan harus menjadi perhatian utama kepemimpinan Medan ke depan. Pelayanan publik, kebersihan, keindahan, tata kota, infrastruktur dan kenyamanan warga kota adalah ciri khas kota besar yang harus dimiliki kota sebesar dan sestrategis Medan.  

Untuk itu, awalnya adalah silaturahmi, saling bicara dan saling beri masukan. Intinya adalah memastikan bahwa suara-suara keinginan untuk perubahan didengar dan dilibatkan. Dengan demikian, optmisme, harapan, dan semangat baru kebangkitan Medan bisa dibangun secara bersama, secara kolaboratif.

Hal ini yang dilakukan Bang Bobby dalam setiap perjalanannya mulai dari bertemu tokoh masyarakat maupun para warga secara keseluruhan. Mulai dari kampung nelayan di Belawan, gang-gang sempit di pemukiman, mahasiswa dan pelaku ekonomi kreatif, tokoh agama, remaja masjid, para pelaku usaha, asosiasi pedagang pasar, seniman budayawan kota, komunitas guru, dokter dan perawat, akademisi dan pakar serta pekerja dan kelas menengah profesional. 

Bobby, suami dari Kahiyang Ayu, meski berasal dari keluarga nomor satu di negara ini, memiliki pribadi yang rendah hati, terbuka dan tidak mentang-mentang. Bobby sejak dulu adalah seorang anak muda pejuang, seorang entrepreneur sejati, berupaya keras untuk mendapatkan dukungan dan rekomendasi partai politik dalam kaitanya menjadi Calon Wali Kota Medan di Pilkada 2020 ini. Ia adalah sosok yang santun, mau mendengar dan siap berkolaborasi. Tentunya, demi perubahan untuk Kota Medan yang lebih baik.

Berawal dari mengembalikan rasa percaya, kita harapkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap Medan akan segera tiba. Kuncinya ada di mindset positif, kolaborasi dan anak muda. Kita berdoa proses dan hasilnya akan membawa keberkahan. Kolaborasi Medan berkah, insya Allah itulah jawabannya. Aamiin YRA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun