Mohon tunggu...
Asron Da Finsie
Asron Da Finsie Mohon Tunggu... Local Civil Government -

Mengisi waktu luang dengan menulis sepulang kerja aplikasi penglihatan mata, hati dan telinga terhadap lingkungan sekitar untuk perubahan kehidupan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

'Vote' Sana, 'Vote' Sini, Tidak Menarik

21 Juni 2017   23:06 Diperbarui: 23 Juni 2017   23:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mulai gerah, ada beberapa (lebih dari satu) akun kompasiana yang tidak simpati untuk dilihat dan dibaca pembaca tulisan di Kompasiana. Akun tersebut dengan seenaknya memberikan "vote" nilai dengan kategori 'tidak menarik'. Salah satunya Akun bernama Jauza Adeeva Afsheen, tapi ketika saya cek terakhir, sepertinya akun tersebut sudah tidak ada lagi, mungkin diblokir atau telah dihapus, tapi eit..ternyata ketemu lagi malahan bertambah orangnya..

Bukannya marah cuma sedikit kesal karena ini keluar dari kelaziman dalam beretika diranah tulis menulis via beyond blogging Kompasiana ini. Memang ini hak azasi si 'tersangka' tersebut membuat vote maupun tulisan sesuka dia. Tapi jangan lupa pula hak azasi si penulis artikel untuk marah dan kesal ketika tulisan yang dengan sedikit berkeringat dituliskan dan diposting kepada pembaca dengan maksud sekedar berbagi pengetahuan, berita maupun pengalaman penulis masing-masing agar dapat dipetik hikmah dan pelajaran pendidikan kehidupan untuk pembaca tulisannya, ketika dengan entengnya diberi label 'tidak menarik'. Sah-sah saja memang, jika yang memberikan nilai itu seorang Kompasianer (Penulis pada Kompasiana) sudah berlevel verifikasi atas (biru), akan tetapi yang memberikan nilai ini hanya seorang yang mempunyai akun di Kompasiana tanpa sebutir pun tulisannya yang diposting, kerjanya cuma sekedar 'vote' sana, vote sini' tidak menarik.

Saya mau mengatakan kepada admin tentunya yang mempunyai hak prerogatif (hak istimewa) untuk memverifikasi akun-akun yang bertebaran di Kompasiana untuk dapat memverifikasi ulang ataupun membuat kriteria ulang tentang kriteria bagi seseorang yang akan membuat akun di Kompasiana yang salah satunya mungkin jangan menebar permusuhan dan kedengkian di media Kompasiana ini.

Sebagai salah seorang Kompasianer (ngakunya..), saya tidak keberatan jika yang memberikan 'vote' nilai tidak menarik tersebut seorang Kompasianer level biru. Ini akan menjadi lecutan cambuk agar tulisan saya yang diposting di Kompasiana untuk lebih bernas dan berisi plus sumber foto yang valid (yang terakhir ini selalu terkena kepada saya,hehe). tapi ketika yang memberikan 'vote' berasal dari akun yang belum pernah memposting tulisan apapun, saya menjadi gerah dan panas hati.

Kita tahu motto yang tertulis diakhir artikel kita dari Kompasiana bahwa Kompasiana adalah platform blog, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis. Suatu rambu-rambu peringatan bagi siapapun yang akan menulis di Kompasiana harus menyadari betul hal tersebut. Namun ketika akun yang verifikasinya membingungkan, tak ada foto penulis, tak ada artikel yang ditulis, untuk nama pena memang diperbolehkan dalam dunia literasi, kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis, untuk nama pena ini tidak menjadi masalah krusial. 

Menjadi krusial ketika 'vote' nilai segampang dia membolak-balik lidah atau segampang jari jemari bermain mengklik kata "tidak menarik" di beberapa pilihan vote yang disediakan Kompasiana. Mendongkolkan memang, apakah ini suatu padanan kata yang emosional, subjektif, berarti sesuai dengan motto tadi saya harus bertanggung jawab menuliskan artikel ini. Sebagai tanggung jawab dalam dunia jagat maya, mungkin pilihan pahitnya akun saya akan di "suspend", ditangguhkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, dan sebagai tanggung jawab di dunia nyata, mungkin saya akan dihadang ketika mau berangkat kerja atau dikirim ancaman bom buku karena mengkritik akun pemberi 'vote' nilai tidak menarik tersebut.

Biarlah nasib yang akan berbicara, apakah kritikan ini dianggap pedas menyakitkan atau dianggap sebagi lecutan untuk perbaikan yang lebih baik kedepannya atau cuma dianggap bak angin lalu, bak anjing menggonggong, kafilah berlalu. Biarlah.., yang penting saya sudah berbuat untuk menjaga media beyond blogging dan platform blog ini dari kegerahan kepanasan hati karena artikel diberi 'vote' nilai tidak menarik. Atau juga artikel ini dianggap untuk menggalang opini Kompasianer agar sepemikiran dengan saya, tidak juga., saya gerah dan kepanasan hati, itu saja. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun