Hari Keluarga Nasional ke 22 baru saja diperingati di Kabupaten Musi Rawas Sumsel, sesuai hierarkhi nya dengan didahulukan dari tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten. Sebelum acara seremonial, telah dilakukan kegiatan lomba-lomba kelompok catur bina (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia dan Kelompok UPPKS) dan penyerahan hadiah dilakukan pada saat acara seremonial tersebut (21/8/2015). Acara ini dihadiri oleh Wabup Musi Rawas yang sementara menggantikan Bupati yang telah mengundurkan diri karena mencalonkan diri menjadi Gubernur Bengkulu yang memang wilayah Kabupaten Musi Rawas hanya berjarak 4 jam perjalanan darat ke ibukota Propinsi Bengkulu.
Acara begitu ramai dengan peserta kurang lebih 400 orang terdiri dari jajaran Badan KB Kabupaten Musi Rawas, para pejabat esselon III, IV, para KUPT, para PLKB/PKB, TKST/TKS, Pimpinan Klinik KB yang terdekat dengan ibukota Kabupaten, para kader KB PPKBD serta Sub PPKBD dan karyawan serta staf. Acara juga dihadiri oleh Perwakilan BKKBN Propinsi Sumsel dengan menyertakan Mobil Unit Pelayanan KB langsung melayani calon peserta KB Pria (MOP).
Walaupun pemimpin daerah datang dan pergi silih berganti, peranan urusan Keluarga Berencana akan selalu menjadi garda terdepan dalam pembangunan karakter keluarga khususnya di Musi Rawas, perjalanan terus bergulir seiring waktu sejak tahun 1979 sampai sekarang, untuk disamping urusan keluarga berencana dengan konsep penjarangan kelahiran anak bagi si ibu demi untuk kesehatan si ibu sendiri maupun anaknya, juga berperan mewujudkan pembangunan kependudukan agar tumbuh seimbang dan merata pada setiap wilayah kecamatan dengan tidak lupa pula membangun tahapan keluarga agar meningkat dari keluarga pra sejahtera menjadi keluarga-keluarga yang sejahtera.
Disatu sisi mungkin dalam hal urusan kepegawaian berdampak positif, akan tetapi disisi lain, sisi semangat otonomi daerah, peran instansi/SKPD KB di daerah menjadi 'mandul'. Komando dari pemimpin daerah akan menjadi kendor terhadap PLKB/PKB ini dan urgensi atau keberadaan instansi/SKPD KB menjadi kabur/samar-samar. Kenapa.., karena setiap kepala daerah akan berfikir untuk apa membuat atau mendirikan instansi/SKPD KB karena toh personil urusan KB ini yang paling mendominan adalah para PLKB/PKB itu sendiri. Arti sederhananya, petugas atau karyawan instansi/SKPD KB itu, jumlah terbanyaknya adalah para petugas lapangan tersebut, karena jika hanya pada satu kantor instansi saja, tidak akan membutuhkan tenaga banyak, paling banyak satu kantor berkisar 40-50 orang karyawan. Jika para petugas lapangan tersebut berada dibawah komando langsung BKKBN Pusat, maka kantor daerah artinya hanya sekedar 'numpang lewat' saja. Jika ini adanya maka tidak perlu membentuk suatu instansi khusus urusan KB, cukuplah keberadaan mereka dimasukan ke dalam Sekretariat Pemda, misalnya dibawah Kepala Bagian Kesra (Kabag Kesra) atau dibawah Kabag Ekonomi, Kabag Humas dan sebagainya. Membentuk instansi urusan KB tersendiri malahan akan terkesan pemborosan anggaran Pemda semata.
Yang lebih tepat lagi, pengangkatan pegawai untuk PLKB/PKB tersebut silahkan diangkat langsung oleh pusat melalui jenjang penerimaan CPNS lazimnya. Setelah dilatih dengan LDU (Latihan Dasar Umum) sebagai PLKB/PKB, maka barulah mereka disebar ke Pemda-Pemda. Dan jangan ketinggalan juga untuk melihat kondisi para tenaga lapangan TKST/TKS, TPD atau apapun namanya untuk turut juga diangkat menjadi CPNS bila memungkinkan, karena mereka telah ikut berperan menggeliatkan gerakan KB ini di daerah khususnya Musi Rawas.
Akhirnya, penunjukan semangat memperingati Hari Keluarga Nasional di daerah khususnya Musi Rawas, hendaknya jangan menjadi salah tangkap, baik oleh masyarakat yang tidak terlalu senang dengan Petahana ataupun oleh BKKBN Pusat yang ingin menarik para petugas lapangan kembali ke 'pangkuan' Pusat. Sinergisitas segitiga bagi ketiganya (Orang Lapangan/PLKB/PKB, Rakyat dan Pemimpin Daerah/Petahana) inilah yang harus menjadi sorotan utama demi untuk membangun keluarga-keluarga berkarakter, berbudi pekerti luhur demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera di negeri damai nan sentosa, Musi Rawas Darussalam. Semoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H