Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Banten oleh Dinkes Provinsi Banten (2020), Kabupaten Pandeglang merupakan kabupaten/kota dengan jumlah baduta gizi kurang dan pendek tertinggi di Provinsi Banten. Prevalensi kejadian stunting di Kabupaten Pandeglang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan, yaitu pada tahun 2018 diketahui sebanyak 39,5%, tahun 2019 sebanyak 34,1%, tahun 2020 sebanyak 21,2%, dan pada tahun 2021 menjadi 13,4%. Meskipun demikian, prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang ini masih termasuk ke dalam zona merah dan menjadi kasus stunting tertinggi di Provinsi Banten.
Untuk mengentaskan stunting di Kabupaten Pandeglang, pemerintah setempat sendiri sudah mengupayakan beberapa penanganan seperti melakukan penyuluhan stunting, rembuk aksi cegah stunting dimulai pada tingkat desa hingga tingkat kabupaten, melakukan pendampingan terhadap ibu hamil dan balita, serta pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Akan tetapi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Candarmaweni dan Rahayu (2020), diketahui bahwa salah satu penyebab tingginya angka stunting di Pandeglang adalah pelayanan kesehatan yang terbatas.
Masalah terbatasnya pelayanan kesehatan yang ada memengaruhi bagaimana status kesehatan masyarakat dan dalam hal ini memengaruhi kejadian stunting yang ada. Dibutuhkan pihak-pihak lain untuk menangani permasalahan ini, salah satunya dengan melibatkan pihak mitra ke dalamnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prahastuti (2020), diketahui bahwa masalah akses air bersih maupun sanitasi dapat ditangani dengan adanya kebijakan kemitraan. Berdasarkan hal itu, jalinan kemitraan dapat digerakkan untuk mendukung pengentasan masalah stunting yang ada di Pandeglang dengan adanya pengembangan konsep untuk menyesuaikan dengan permasalahan stunting ini, yaitu pelayanan kesehatan terbatas.
Integrasi yang terbentuk antara pihak pemerintah daerah, mitra, dan juga upaya yang telah diterapkan seperti adanya TPPS menjadi langkah awal untuk menyatukan pemikiran mengenai alternatif solusi terbaik yang dapat diambil serta memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Upaya kemitraan di Pandeglang ini perlu digalakkan untuk menyempurnakan program RAN PASTI sehingga terjadi peningkatan dalam pelayanan kesehatan di Pandeglang. Mari gerakkan jalinan kemitraan untuk bebaskan Pandeglang dari lingkup stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H