Penggunaan media sosial dalam hidup kita saat ini sepertinya perlu direnungkan kembali. Untuk apa kita menggunakan media sosial? Apakah media sosial lebih banyak kita gunakan untuk kebaikan atau malah untuk keburukan? Pertanyaan ini bukan basa-basi, tetapi untuk meneguhkan diri bahwa kita hidup di dunia ini, sesungguhnya untuk bekal kita di akhirat nanti. Bekal bisa kita peroleh dengan melakukan kebaikan-kebaikan, yang salah satunya ialah melalui media sosial.
Allah SWT menunjukkan kepada kita dalam al-Quran bahwa sebaikbaiknya bekal adalah takwa. Dalam surat al-Baqarah, Allah Ta'ala berfirman:
Ayat ini menunjukan bahwasanya setiap kegiatan yang kita lakukan di dunia ini adalah bekal, maka dari itu kita sebagai mahluk berakal harus lebih berhati hari dalam besosisal media apalagi sosial media sendiri tidak memiliki peraturan yang jelas maka sudah sewajarnya kita harus sadar sendiri cara menggunakan media sosial dengan baik.
Kebenaran dalam berkomunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya seperti media sosial adalah hal yang paling diutamakan. Dengan selalu mengedepankan perkataan yang benar kita menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, semisal salah paham dan fitnah. Allah SWT berfirman dalam surat alAhzab sebagai berikut:
Dalam ayat di atas kita dapat memahaminya bahwa jika kita bertakwa dan berkata benar maka Allah akan memperbaiki amal-amal kita atau menyempurnakannya. Ditambah lagi Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Lihatlah kata-kata di atas bahwa 'berkata benar' ini sangat penting. Berkata benar adalah landasan orang-orang yang bertakwa kepada Allah. Lawan kata dari benar adalah dusta. Berarti, 'berkata dusta' menandakan dirinya jauh dari ketakwaan. Berkata dusta dan menebar fitnah.
Sebagai penutup pada artikel kali ini bahwasanya setiap kegiatan yang kita lakukan di dunia ini memang sudah seharusnya berlandaskan rahmatan lil'alamin khususnya untuk umat beragama Islam dimana Rahmatan lil alamin adalah hal yang melekat pada seorang muslim. Diatas sudah dijelaskan apa yang terjadi jika rahmatan lil alamin tidak diterapkan dalam kita beragama, perpecahan yang disebabkan oleh sikap intoleran dan hal buruk lainya akan membawa dampak buruk seperti perang saudara yang terjadi di suriah, yang tentunya kita semua tidak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia, Dan bahwasanya rahmatan lil'alamin adalah bersatunya karunia Allah yang terlingkup di dalam kerahiman dan kerahmanan Allah. Dalam konteks Islam rahmatan lil'alamin, Islam telah mengatur tata hubungan menyangkut aspek teologis, ritual, sosial, dan humanitas. Dan diatas juga kita sudah membahas sedikit mengenai tafsir rahmatan lil alamin.Â
Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang sesuai dengan fitrah manusia, islam yang membawa kasih sayang, cinta bukan kebencian, kedamaian bukan permusuhan. Islam rahmatan lilalamin adalah Islam yang membawa kemudahan bukan kesulitan dan membawa solusi kehidupan bukan masalah dan pertikaian. Islam rahmatan lilalamin adalah ajaran Allah SWT yang paling mengetahui seluk beluk manusia, karenanya dia menjadi ajaran dan ideology yang menyelamtkan manusia, mengajarkan saling meghormati  Islam Rahmatan Lil Alamin Dalam Perspektif Sosial Dan Budaya  dan saling toleransi, selama menghasilkan maslahat bagi manusia. Islama rahmatan lilalamin adalah Islam universal dan komprehensif, harus diimplementasikan dalam semua dimensi hidup manusia termasuk kehidupan social budaya. Dalam kehidupan sosial, islam menjadi rahmat dalam kehidupan keluarga, lingkungan pendidikan, Masyarakat, lingkungan kerja, ibadah dan media massa. Dalam ranah Budaya, islam menjadi rahmat dalam ilmu, sains, bahasa, akhlak ideologi dan adat istiadat.