4. Hilangkan toxic relationship
Salah satu hal paling penting yang bisa menjaga kita untuk tidak berlama-lama di zona krisis adalah dengan memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia: feeling connected. Berhubungan dengan orang lain akan membuatmu merasa lebih bahagia dan memiliki tujuan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua hubungan harus kita jaga. Beberapa hubungan toxic yang rasanya sudah tidak bisa diselamatkan, lebih baik direlakan. Memiliki hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain akan memberikan kita dukungan moral dan keamanan emosional. Orang-orang inilah yang akan selalu membantumu bangkit di saat-saat tersulitmu.
5. Jadilah produktif
Cara mengatasi Quarter Life Crisis (QLC) selanjutnya adalah menjadi lebih produktif. Ada banyak keuntungan menjadi produktif. Pertama, pekerjaan akan selesai. Kedua, tanpa kamu sadari, kamu akan mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan di kepalamu melalui rutinitas yang kamu lakukan. Jangan pernah ragu juga untuk mencoba hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan, karena kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu temukan di masa depan.
Jangan khawatir, setelah melihat beberapa cara sederhana di mana kamu bisa mulai mengatur hidupmu agar lebih tertata, kamu bisa merasa lebih baik dan mengurangi rasa panikmu memasuki tahap pendewasaan. Tidak semua hal-hal keren yang kita lakukan di masa lalu akan tetap keren kalau diingat-ingat di masa depan. Jadi, relakanlah. Biarkan masa muda kita berada di tempatnya. Semua orang harus terus berjalan. Tidak perlu khawatir kalau hidupmu akan jadi tidak bermakna. Buktinya, kamu cukup peduli untuk memperbaiki diri dengan membaca ini. Untuk membuatmu lebih baik, ingatlah bahwa orang-orang yang memasuki krisis adalah orang-orang yang berpikir. Berarti, ada pemikiran dan proses yang terjadi di situ. Selama kamu tidak membiarkannya tanpa solusi dan jadi berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri, kamu pasti akan menjadi manusia yang lebih baik. "DO SOMETHING TODAY THAT YOUR FUTURE SELF WILL THANKYOU FOR".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H