Mohon tunggu...
Arfiansah Buhari
Arfiansah Buhari Mohon Tunggu... Human Resources - HR practitioner

Bekerja sebagai Talent Management Manager PT Surya Madistrindo

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pragmatisme Politik dalam Pilkada: Membangun Bangsa atau Sekadar Mempertahankan Kekuasaan

18 Oktober 2024   14:19 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di tengah pragmatisme yang dominan, ada satu nilai yang bisa memberikan arah baru dalam politik lokal, yaitu Caring Leadership. Konsep kepemimpinan yang peduli menekankan bahwa seorang pemimpin yang baik tidak hanya memenangkan kursi kekuasaan, tetapi juga mampu memimpin dengan komitmen untuk memberdayakan masyarakat dan memperbaiki kondisi sosial-ekonomi daerah yang dipimpin.

Jika partai politik mengadopsi prinsip kepemimpinan yang peduli, mereka akan lebih cenderung memilih kandidat yang memiliki visi jangka panjang untuk pembangunan daerah dan kepentingan masyarakat. Hal ini akan membantu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, bukan hanya kemenangan politik yang sementara.

Sebagaimana dikatakan oleh filsuf Immanuel Kant dalam teorinya tentang etika deontologis, manusia harus diperlakukan sebagai tujuan, bukan sebagai alat. Pemimpin daerah dan partai politik seharusnya melihat masyarakat sebagai tujuan utama dalam setiap keputusan yang diambil, bukan hanya alat untuk mencapai kekuasaan.

Membangun Masa Depan Politik yang Berkualitas

Pada akhirnya, meskipun pragmatisme politik sering kali menjadi kenyataan dalam sistem Pilkada, ini tidak berarti bahwa kita tidak bisa mengupayakan perubahan. Kepemimpinan yang berkualitas dan fokus pada pelayanan masyarakat harus menjadi prioritas dalam proses pencalonan kepala daerah. Partai politik memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memilih kandidat yang mampu menjalankan perannya dengan baik, tidak hanya sekadar memenangkan kursi kekuasaan.

Untuk membangun bangsa yang lebih baik, politik harus lebih dari sekadar permainan kekuasaan. Itu harus tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. Pilkada, yang sejatinya merupakan proses demokrasi, seharusnya tidak menjadi sekadar arena pragmatisme politik, tetapi juga tempat di mana kualitas kepemimpinan dan visi jangka panjang menjadi kriteria utama dalam memilih calon kepala daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun