Mohon tunggu...
Arfiansah Buhari
Arfiansah Buhari Mohon Tunggu... Human Resources - HR practitioner

Bekerja sebagai Talent Management Manager PT Surya Madistrindo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manifesto Ben Part #1 (Buku Tentang Leadership" It's Not About You")

29 Agustus 2023   10:58 Diperbarui: 19 September 2023   14:13 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://books.google.com/books/about/It_s_Not_about_You.html?id=CxzwtgAACAAJInput sumber gambar

Dalam buku "It's Not About You" karya Bob Burg & John David Mann,  Diceritakan ada seorang pengusaha sukses Bernama Ben, dia membagikan lima prinsip kepemimpinan utama yang ia yakini dapat membantu orang lain menjadi pemimpin yang lebih efektif. Prinsip-prinsip tersebut dirancang untuk membantu pemimpin fokus pada kesuksesan orang lain, bukan hanya diri mereka sendiri. Lima prinsip tersebut adalah:

  • Berpeganglah pada visi Anda
  • Kembangkan karyawan Anda
  • Selesaikan tugas Anda
  • Berjuanglah untuk sesuatu
  • Bagikanlah tanggung jawab

Manifesto Ben Part 1: Pengembangan Karyawan

# 1: Pimpinlah dengan hati

Ben percaya bahwa pemimpin yang hebat memimpin dengan hati, bukan dengan ego. Mereka peduli tentang kesuksesan orang lain, bukan hanya diri mereka sendiri. Contoh Pemimpin yang hebat memberikan umpan balik yang konstruktif, bukan hanya untuk mengkritik. Pemimpin yang hebat membantu karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru, bahkan jika hal itu tidak secara langsung menguntungkan mereka. Pemimpin yang hebat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif, di mana karyawan merasa dihargai dan diberdayakan.

# 2: Beri mereka kesempatan untuk bertanggungjawab atas sesuatu yang penting

Ben percaya bahwa karyawan akan berkembang jika mereka diberi kesempatan untuk bertanggungjawab atas sesuatu yang penting. Ini akan membantu mereka merasa dihargai dan diberdayakan. Contoh: Pemimpin yang hebat memberi karyawan kesempatan untuk memimpin proyek atau tim. Pemimpin yang hebat memberi karyawan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab atas tugas atau tanggung jawab baru. Pemimpin yang hebat memberi karyawan kesempatan untuk mentor bagi karyawan baru, atau untuk menjadi sukarelawan di organisasi social lainnya.

# 3: Semakin besar Anda mengalah, semakin besar kekuatan Anda

Ben percaya bahwa pemimpin yang hebat rela mengalah. Mereka tidak takut untuk mengakui kesalahan mereka, atau untuk mendengarkan pendapat orang lain. Contoh: Pemimpin yang hebat mengalah dalam sebuah argumen jika mereka menyadari bahwa mereka salah. Pemimpin yang hebat meminta masukan dari karyawan mereka sebelum membuat keputusan penting.

# 4: Inti dari pengaruh adalah menarik..bukan mendorong

Ben percaya bahwa pemimpin yang hebat tidak memaksakan kehendak mereka pada orang lain. Mereka menggunakan pengaruh mereka untuk menarik orang lain ke arah mereka. Contoh: Pemimpin yang hebat menggunakan kata-kata yang positif dan inspiratif untuk memotivasi karyawan mereka. Pemimpin yang hebat menjadi contoh yang baik dengan bertindak dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.

# 5: Jangan bereaksi tapi meresponlah

Ben percaya bahwa pemimpin yang hebat tidak bereaksi terhadap situasi, tetapi merespon. Mereka menggunakan pemikiran kritis dan penilaian untuk membuat keputusan terbaik. Contoh: Pemimpin yang hebat mengambil waktu untuk mengumpulkan informasi sebelum membuat keputusan penting. Pemimpin yang hebat mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan.

Kesimpulan

Pengembangan karyawan adalah kunci kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang hebat fokus pada kesuksesan orang lain, bukan hanya diri mereka sendiri. Mereka menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif, di mana karyawan merasa dihargai dan diberdayakan. Mereka memberi karyawan kesempatan untuk bertanggungjawab atas sesuatu yang penting, dan mereka rela mengalah untuk kebaikan tim atau organisasi. Pemimpin yang hebat menggunakan pengaruh mereka untuk menarik orang lain ke arah mereka, dan mereka tidak bereaksi terhadap situasi, tetapi merespon dengan pemikiran kritis dan penilaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun