Rangkaian kata demi kata mengantarku melelapkan rasa.
Lirih jiwa membisik kedalam samudra hati tanpa terduga.
Kudekap agar rasa yang mengusik tak lagi bisa beranjak.
Dan ku menikamatinya seperti tengah menikmati arak.
Untukmu yang selalu kurindu,
Ini bukan sekedar mainan kata yang dirangkai dalam bentuk tulisan indah.
ini adalah rangkaian kerinduan yang tertuang tanpa pemanis rasa.
Lihatlah aku yang kini terperangkap.
Dalam ruang yang begitu gelap.
Perlahan kunikmati meski tersiksa.
Yang mungkin kini kamu juga rasa.
Tanpa bisa saling bertatap mata.
Apalagi bersentuhan raga.
Namun percayalah ini hanya sementara
Bahkan anggap saja sebagai fatamorgana
Hingga waktu berpihak pada kita
Menyatukan dan tak lagi berpisah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H