INTIP PEMBUATAN LAMPU HIAS DARI PARALON DAN PEMBUATAN PHYROGRAPHY
Kunjungan UMKM di Desa Panduman, Â Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember oleh kelompok KKN Kolaborasi 221 yang terdiri dari 4 mahasiswa Universitas Jember, 3 mahasiswa Universitas Muhammadiyah, dan 2 mahasiswa Universitas dr. Soebandi. Potensi UMKM yang dikunjungi oleh kelompok KKN Kolaborasi 221 adalah UMKM yang memproduksi lampu hias serta pembuatan phyrography.
Banyak masyarakat yang masih terasa asing dengan istilah phyrography. Lalu, phyrography itu apa, sih? Phyrography merupakan keunikan dari sebuah seni dikarenakan proses pembuatannya memang sangat jarang kita jumpai karena pada khalayak umum melukis menggunakan media canvas.Â
Namun, pada phyrography menggunakan media kayu dengan menggunakan alat pemanas listrik untuk menggosongkan area di lapisan kayu yang kemudian dibuat bentuk lukisan yang diinginkan. Selainitu, lampu hias yang diproduksi oleh UMKM tersebut juga jarang ditemukan karena masih sedikit yang memproduksi lampu hias menggunakan paralon.
Bisnis inilah yang digeluti oleh salah satu masyarakat di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, yaitu Bapak Rudy. Berawal dari mengikuti pelatihan korbanter-PHK, yaitu pelatihan membatik 4 tahun sebelum adanya Pandemi COVID-19 dengan modal "nekat" dikarenakan pengalaman Pak Rudy yang sebelumnya bekerja pada perusahaan satelit.Â
Namun, Pak Rudy tidak melanjutkan batik tersebut dikarenakan masyarakat panduman yang mayoritas bermata pencaharian petani/buruh tanisehingga pak Rudy tidak mampu mengelola tenaga kerja.
Tidak kenal kata menyerah, pak Rudy mencoba keuntungan baru yakni dengan membentuk kelompok usaha bersama dengan membuat ban bekas manjadi sofa. Namun, dikarenakan cost produksidari sofa tersebut yang berbeda tipis dengan keuntungan yang diperoleh bisnis tersebut tidak dilanjutkan lagi.Â
Akhirnya, Pak Rudy mencoba keuntungan dilain bidang yakni mengukir halus paralon menjadi lampu hias yang unik. Untuk memikat para turis yang menyukai bahan yang tidak terdapat kandungan kimia, akhirnya Pak Rudy mencoba menambah bisnis baru yakni bisnis pyrography yang menggunakan bahan dasar kayu.
Ukiran yang dihasilkan oleh Pak Rudy untuk lampu hias adalah antara lain bentuk sketsa wajah, bunga, sketsa wajah yang sudah di pesan sebelumnya oleh pelanggan, sedangkan untuk bisnis pyrography produk yang dihasilkan seperti papan rumah, souvenir pernikahan, sketsa wajah, tulisan nama, dan inisial nama, bahkan jika ingin mengabadikan nama pacar juga bisa, lho! Harga yang dibandrol dari produk tersebut dimulai dari Rp5.000.Â
Salah satu promosi yang digunakan oleh Pak Rudy adalah mendatangi event seperti Jember Fashion Carnaval atau acara konser artis dengan memberikan kartu nama kepada pengunjung serta menjual barang di acara tersebut. Pada acara tersebut, kebanyakan pelanggan memesan pyrography dengantulisannama orang tersayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H